PENTINGNYA VAKSIN DI
WILAYAH SUMATERA SELATAN
Narasumber : Dwi Riza Restiasih, S.Kep, Ns. (RSMH Palembang)
Apa itu
COVID-19? kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak
kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
infeksi paru-paru (pneumonia).
Oleh
karena itu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan Kasus
COVID-19 ini dengan cara melakukan Vaksinasi kepada seluruh masyarakat.
1. Vaksin Corona
Vaksin adalah sebuah produk zat yang dimasukkan ke tubuh
manusia dan ini akan menstimulasi imnun sistem di tubuh manusia untuk akhirnya
bisa memproteksi dan melindungi manusia tersebut dari penyakit yang yang sedang
dilawan dalam hal ini virus corona Covid-19.
2. Alasan Menggunakan Vaksin Sinovac
a. Pembelian vaksin tersebut mempertimbangkan keamanan dan
mutu.
b. Harga terjangkau.
c. Vaksin Sinovac juga sudah masuk uji klinis tahap ketiga.
d. Pemerintah melihat vaksin ini memiliki efek samping yang
rendah.
e. Yakni vaksin memiliki dosis tunggal. Artinya tidak perlu
penyuntikan berkali-kali dalam kurun waktu tertentu.
f. Mempertimbangkan sistem distribusi yang sudah dimiliki
Indonesia.
3. Jumlah yang sudah di Vaksin di Sumatera Selatan (Dosis 1
dan Dosis 2 per 4 Juni 2021)
Tahap I SDM Kesehatan Tahap
II Pelayan Publik Tahap II Lansia
Divaksin Populasi
Vaksinasi Divaksin Populasi Vaksinasi Divaksin Populasi Vaksinasi
42.975 61.408 199.238 441.333 46.587 751.835
4. Efek Samping Vaksin Corona
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menerima
vaksin COVID-19 adalah:
• Nyeri,
kemerahan, atau bengkak di tempat bekas suntikan
• Demam
• Badan
terasa lelah
• Nyeri
otot
• Sakit
kepala
• Mual
• Muntah
5. Informasi yang beredar di masyarakat terkait Covid-19 dan
Fakta-faktanya
1. Virus tersebar akibat kebocoran laboratorium di Wuhan
Terima kasih telah membaca Kompas.com. Dapatkan informasi, inspirasi dan
insight di email kamu. Daftarkan email Menurut dr. Ika, virus SARS-CoV penyebab
dari Covid-19 merupakan virus yang menginfeksi hewan liar yaitu kelelawar.
Virus corona menginfeksi antarhewan. "Tetapi karena hewan liar dikonsumsi
oleh manusia menyebabkan virus berada dalam tubuh manusia dan mengadakan
mutasi," kata dr. Ika dalam webinar yang diadakan Fakultas Kedokteran,
Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM)
bertema Mitos Vs Fakta Seputar Covid-19, Rabu (24/3/2021)
2. Berendam air panas uap panas dari pengering tangan dapat
membunuh virus Covid-19 Berita ini adalah hoaks. Virus akan mati pada suhu 90
derajat. Sehingga berendam di air hangat suam suam tidak akan membunuh virus.
Baca juga: Guru Besar IPB Temukan Formula Minuman Penurun Gula Darah
3. Mengkonsumsi bawang putih dapat mencegah penularan
Covid-19 Ika mengungkapkan, jika informasi ini tidak benar. Mengonsumsi bawang
putih bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Tapi tidak langsung berfungsi membunuh
virus.
4. Daerah yang panas atau daerah bersalju dapat membunuh
virus Covid-19 Kabar ini juga tidak benar. Pasalnya pandemi Covid-19 terjadi di
seluruh dunia. Baik di daerah panas seperti di Timur Tengah. Hingga daerah
bersalju. dr. Ika mengatakan, bahkan saat virus Corona pertama kali muncul di
Wuhan pada akhir tahun yang notabene sedang musim dingin.
5. Menggunakan sarung tangan karet mengurangi risiko
penularan Ika menambahkan, sarung tangan karet bisa berfungsi untuk melindungi
tangan dari virus. Tapi jika terlalu lama menggunakan sarung tangan, bisa saja
menyentuh area wajah. Hal ini yang perlu diperhatikan. dr. Ika justru
menganjurkan agar lebih sering mencuci tangan daripada menggunakan sarung
tangan. "Karena saat menyentuh wajah, itu lebih berisiko terpapar,"
imbuh dr. Ika.
6. Minum antibitok dapat membunuh virus Ika menerangkan,
antibiotik hanya membunuh bakteri. Sedangkan untuk membunuh virus membutuhkan
antivirus.
7. Virus Covid-19 dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk
Ika menjelaskan, sejauh ini tidak ada penelitian jika Covid-19 dengan gigitan
nyamuk. "Penularan virus Covid-10 melalui dropplet atau percikan dahak
atau dari saluran pernafasan," tandas dr. Ika.
8. Hanya orang dewasa yang berisiko terinfeksi Covid-19
Dibandingkan dengan kalangan orang dewasa, anak-anak lebih rendah terinfeksi
virus Corona. Hal ini disebabkan karena anak-anak memiliki lebih sedikit
reseptor ACE-2. Sehingga risiko penularan lebih rendah dibandingkan dewasa Saat
virus landing butuh konektor yakni reseptor ACE-2. Sehingga semakin banyak
reseptor ACE-2 lebih berisiko terinfeksi.
9. Corona merupakan virus yang paling berbahaya yang pernah
ada Ika menegaskan, virus Corona paling mudah menular dan transmisi luas itu
benar. Tetapi jika paling berbahaya sejauh ini tidak ada bukti. Karena tingkat
kematian Covid-19 hanya 2,2 persen.
10. Menyemprotkan alkohol/klorin ke seluruh tubuh dapat
membunuh virus Covid-19 Hal ini tidak direkomendasikan karena menyemprotkan
alkohol atau klorin justru meningkatkan iritasi pada kulit. Saat kulit iritasi,
bakteri justru akan mudah masuk.
11. Virus Covid-19 dapat menular melalui barang produksi
impor Kabar ini tidak benar, karena virus mempunyai waktu hidup di benda-benda
tertentu. Misalnya di plastik, kayu, kaca bisa bertahan lama sampai 3 hari.
Sedangkan saat menempel di besi lebih pendek umur virus sekitar 12-24 jam saja.
12. Hewan peliharaan dapat menyebarkan virus Covid-19 Ada
hewan-hewan tertentu yang membawa Corona. Namun biasanya menginfeksi hewan liar
yang ada di hutan. Menurut dr. Ika, kalau hewan peliharaan terjamin
kebersihannya dimandikan hingga diberi vaksin sehingga tidak bisa menyebarkan
virus Covid-19.
13. Pasien yang pernah terjangkit Covid-19 selamanya akan
memiliki virus Ika mengatakan, informasi ini tidak benar. Orang yang terjangkit
Covid-19 bisa sembuh. Hanya sekitar 2 persen yang mengakibatkan kematian.
"Artinya, selebihnya adalah pasien sembuh. Asalkan tidak terlambat untuk
datang ke rumah sakit. Tidak menunda jika ada gejala," tandas dr. Ika.
14. Hanya hazmat dan masker N95 yang dapat melindungi Virus
Corona Hal ini memang benar bisa melindungi. Tapi penggunaannya juga harus
sesuai dengan tempat. Petugas medis harus menggunakan hazmat karena berada di
tempat pelayanan Covid-19 dan melalukan tindakan medis terhadap pasien
Covid-19. Sedangkan untuk di tempat umum, penggunaan masker kain atau medis itu
cukup melindungi risiko penularan. "Asalkan penggunaan masker benar,
selalu mengganti masker. Tidak dipakai pagi sore," tandas dr. Ika.
15. Pengering tangan atau sinar UV membunuh Virus Corona
Kabar ini tidak benar. Virus corona mati dengan disinfektan alkohol atau air
bersuhu 90 derajat
16. Termometer dapat mendiagnosis Covid-19 Termometer hanya
membantu melakukan screening karena demam penyebabnya bisa banyak. Orang yang
tidak demam bisa saja terinfeksi Covid-19 karena Orang Tanpa Gejala (OTG).
17. Pasien Covid-19 tidak dapat tertular/terinfeksi kembali
karena sudah memiliki kekebalan Ika mengatakan, hal ini benar akan memiliki
kekebalan. Tetapi kekebalan itu kadarnya akan turun setelah 2-3 bulan. Saat
penurunan kekebalan tentu saja terinfeksi kembali apabila ada faktor risiko.
18. Minum alkohol dapat menyembuhkan infeksi Virus Corona
Alkohol dapat mematikan virus dengan cara dioles di benda-benda yang sering
disentuh. Tapi minuman alkohol itu masuk ke pencernaan bukan ke pernafasan.
19. Berkumur dengan air garam dapat mengobati Covid-19
Jawabannya tidak benar. Air garam bisa membersihkan saluran dalam kondisi hiper
sekresi atau banyak lendir seperti pada penderita bronkitis atau perokok. Air
garam bisa membantu membersihkan lendir.
20. Minum kayu putih baik diminum langsung atau dicampur air
hangat dapat meredakan gejala Covid-19 Kabar ini tidak benar. Minyak kayu putih
hanya berfungsi untuk melegakan pernafasan karena ada kandungan mentolnya.
21. Minum mecobalamin
untuk mengatasi anosmia sebagai gejala Covid-19 Ika menjelaskan, sebagian
penderita Covid-19 memang mengalami gangguan penciuman tapi obatnya bukan itu.
22. Lianhua Qingwen sejenis obat herbal dapat membantu
mengurangi perburukan kondisi pasien Covid-19 Ika menerangkan, informasi ini
tidak benar. Obat Lianhua adalah obat herbal untuk menurunkan demam,
membersihkan lendir di saluran pernafasan. Namun obat ini semacam obat batuk,
demam dan untuk meringankan nyeri telak. "Virus Covid-19 banyak di saluran
pernapasan, obat ini bisa membantu tapi bukan untuk mengurangi perburukan
kondisi," beber dr. Ika
23. Mutasi virus Covid-19 sangat mematikan Kabar ini adalah
hoaks. Dari beberapa penelitian memang cara virus bisa bertahan dengan cara
bermutasi. Mutasi ini cara alamiah virus untuk bertahan hidup. dr. Ika
menyatakan, virus tersebut terbukti mudah untuk transmisi atau menularkan. Tapi
belum ada bukti mutasi menjadi angka kematiannya sangat mematikan.
Referensi
- http://corona.sumselprov.go.id/
- https://nasional.kompas.com/read/2020/12/08/12480491/6-alasan-pemerintah-mengapa-beli-vaksin-covid-19-dari-sinovac-china?page=all
- http://corona.sumselprov.go.id/index.php?module=dataterkinidetail&id=491
- https://www.alodokter.com/vaksin-sinovac
(Doc. Hukormas RSMH)