MATA MERAH (KONJUCTIVITIS) ? KENALI PENYEBAB DAN PENCEGAHANNYA
Narasumber : Dwi Maya
Sari, S.Kep (RSMH Palembang)
Mata merah atau dalam dunia medis dikenal dengan
Konjungtivitismerupakan peradangan pada konjungtiva atau selaput mata (lapisan
terluar mata) dan permukaan bagian dalam mata, dengan bentuk akut maupun
kronis(Ilyas&Yulianti,2012). Penyakit mata ini merupakan penyakit
matapalingumumdidunia, secara global konjungtivitis dapat terjadi pada semua
kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia (Karprecki, 2016)
PENYEBAB KONJUNGTIVITIS
Dikutip
dari American Optometric Association (2018), penyebab konjungtivitis ada tiga
jenis, yaitu : alergi (non infeksi), infeksi dan paparan kimia. Berikut ini
penjelasan penyebab konjungtivitis dan gejalanya :
1. Konjungtivitis
non-infeksi
Konjungtivitis non-infeksi adalah konjungtivitis yang tidak
menular, gejala yang muncul berupa rasa gatal dan mata berair. Ada 2 jenis
konjungtivitis non-infeksi, yaitu :
• Konjungtivitis
Alergi : umumnya muncul pada orang yang memiliki alergi musiman, ditandai
dengan mata mulai bengkak, memerah dan gatal.
Hal ini umum terjadi pada orang yang memiliki riwayat alergi kuat
seperti asma, rinitis alergi dan eksim.
• Konjungtivitis
papiler raksasa : kondisi ini disebabkan oleh benda asing di mata, contohnya
orang yang kerap memakai lensa kontak dan tidak rutin diganti atau dibersihkan.
2. Konjungtivitis Infeksi
Konjungtivitis pada kelompok ini bersifat menular. Berikut
bagian dari Konjungtivitis infeksi :
• Konjungtivitis
bakteri : disebabkan oleh infeksi bakteri stafilokokus atau streptokokus dari
kulit atau pernapasan. Faktor penyebabnya yaitu : serangga, kontak fisik dengan
orang lain, tidak menjaga kebersihan, atau menggunakan riasan mata dan losion
wajah yang terkontaminasi, saling pinjam make-up dan memakai lensa kontak orang
lain.
• Konjungtivitis
virus : penyebab konjungtivitis adalah adenovirus. Umunya dapat sembuh dengan
sendirinya tanpa pengobatan, dalam 2-4 minggu. Kotoran mata yang muncul
biasanya berwarna bening.Pada jenis virus herpes yang menyerang mata dapat
disertai dengan timbulnya lenting pada kelopak mata dengan ukuran <1 mm dan
berisi cairan. Tidak jarang disertai gangguan pernapasan, demam, ataupun
pembesaran kelenjar getah bening.
Konjungtivitis ini dapat menular lewat kontak langsung pada
kotoran mata ataupun lendir saluran napas. Penularan konjungtivitis viral juga
dapat terjadi secara tidak langsung lewat handuk dan air kolam renang yang
terpapar virus.
• Ophthalmia
neonatorum: Peradangan yang muncul pada bayi baru lahir, ketika bayi terpapar klamidia atau gonore
saat melewati jalan lahir, kondisi ini sangat serius yang dapat menyebabkan
kerusakan mata permanen jika tidak diatasi dengan cepat.
3. Konjungtivitis
Kimia
Kondisi ini dapat disebabkan oleh iritasi dari polusi udara,
klorin di kolam renang, dan paparan zat kimia berbahaya.
PENANGANAN KONJUNGTIVITIS
1. Konjungtivitis
alergi
Hindari iritan jika memungkinkan, kompres dingin akan
membantu mengurangi rasa gatal jika tidak membaik dan lebih parah segera periksakan
ke dokter.
2. Konjungtivitis
infeksi
Pada kondisi ini biasanya dokter akan memberikan obat tetes
mata. Mata merah karena bakteri biasanya akan membaik dalam waktu 48 jam
setelah pengobatan dan biasanya hilang dalam seminggu.Jika penyebabnya adalah
virus, obat tetes mata atau salep antibiotik tidak akan mempan.
Dokter akan memberi tetes mata untuk membantu meningkatkan
kelembapan mata. Umumnya, konjungtivitis akibat virus dapat sembuh dengan
sendirinya setelah beberapa waktu. Selain itu untuk mengurangu bengkak dapat
dilakukan dengan kompres hangat.
3. Konjungtivitis
akibat zat kimia
Dalam kasus diakibatkan luka bakar bilas mata selama
beberapa menit dengan banyak air sebelum ke pelayanan kesehatan. Kondisi ini
termasuk keadaan darurat yang membutuhkan perawatan segera.
Jika diakibatkan pengguna lensa kontak makahentikan
mengenakan lensa untuk sementara waktu.
PENCEGAHAN KONJUNGTIVITIS
Berikut beberapa hal untuk mencegah terkena ataupun
menularkan konjungtivitis:
1. Konjungtivitis
mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan
obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
2. Hindari
kontak langsung dengan siapa pun jika Anda menderita mata merah. Gunakan sapu
tangan atau tisu untuk membersihkan kotoran mata
3. Sering
cuci tangan
4. Gunakan
handuk, lap, dan bantal yang berbeda dengan orang lain
5. Buang
make-up mata yang sudah lama dan jangan berbagi kosmetik mata dengan orang lain
6. Hindari
pencetus alergi
7. Gunakan
pengobatan sesuai yang diinstruksikan
8. Jangan
mengucek mata atau menyentuh area yang terinfeksi
9. Jangan
gunakan lensa kontak melebihi jam pemakaian dan lensa kontak yang telah
kadaluarsa.
Refensi :
Conjunctivitis.
(n.d.). Diakses 22 Mei 2021, from https://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/conjunctivitis
Ilyas S, Yulianti SR.
Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ke-5. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2015. hal.119–120.
Karpecki, P. M.
(2015). Kanski’s Clinical Ophthalmology : A Systematic Approach. Optometry and
Vision Science, 92(10), e386.doi:10.1097/opx.0000000000000737
( Dok Hukormas RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar