Sudahkah Anda tersenyum hari ini?
Narasumber : Ardiansyah,
SKM. M.M (RSMH Palembang)
Hati yang gundah
terasa tenang
Bila melihat
senyum diri kan tenang
Tapi senyumlah
seikhlas hati
Senyuman dari hati
jatuh ke hati......
Pernah denger Nasyid dengan judul Senyum dari grup
Raihan itu kan gaes ???
Sebuah senyum yang
indah adalah pintu gerbang masuk ke dunia. Senyum adalah suatu proses
multifaktorial di wajah dan berbagai langkah yang terlibat di dalamnya untuk
merancang senyum yang indah dan menarik. Senyum adalah salah satu ekspresi yang
mudah dilakukan dan dilihat di sekitar kita. Peran sosial senyum sangat penting
dalam hubungan sesama manusia.
Senyum merupakan
salah satu ekspresi yang dapat terlihat dari wajah seseorang, merupakan bagian
dari ekspresi positif yang menggambarkan suasana hati pemiliknya. Tersenyum
merupakan salah satu cara sederhana yang biasa dilakukan banyak orang dalam
mengungkapkan rasa bahagia atau senang. Dalam agama disebutkan bahwa senyum
adalah ibadah, merupakan salah satu bentuk sedekah yang paling mudah untuk
dilakukan.
Hulsey (1970) dalam
Abdurachman (2018) menuliskan senyum sebagai sebuah perubahan pada ekspresi
wajah yang menyebabkan mata bersinar, sudut mulut melengkung ke atas tanpa
suara, dan lebih sedikit distorsi otot yang terjadi dibandingkan saat tertawa
mengungkapkan kegembiraan, kesenangan, kasih sayang, persetujuan, terkendali,
kemarahan, cemoohan atau berbagai emosi lainnya.
Berdasarkan
penelitian mengenai efek tersenyum/tertawa terhadap tubuh, pada saat
tersenyum/tertawa, maka hipotalamus mengaktifkan hipofisis (kelenjar pituitari)
untuk mengeluarkan salah satu hormon endokrin yang berhubungan dengan emosi
senang, yaitu hormon endorfin khususnya beta-endorphin. Hipotalamus merupakan
suatu daerah yang berada di dalam otak yang mengontrol banyak fungsi tubuh
seperti makan, minum, fungsi 38 ANATOMI SENYUM dan perilaku seksual, tekanan
darah dan ritme jantung, siklus tidur, dan status emosional (Hiller-Sturmhofel
& Bartke, 1998 dalam Abdurachman, 2018).
Selain mengeluarkan
endorfin, hormon lain yang juga dihasilkan akibat adanya aktivitas yang
menimbulkan perasaan senang dan bahagia adalah serotonin dan dopamin.
Serotonin, ditemukan dan diisolasi oleh Maurice Rapport pada awal tahun 1948,
yang secara khusus dikenal sebagai neurotransmitter yang mengatur kebahagiaan
dan kecemasan, sedangkan dopamin dikenal sebagai pengatur dari pusat kesenangan
dan penghargaan (Robertson, 2016 dalam Abdurachman, 2018).
Ada banyak alasan
agar kita lebih sering tersenyum, yang bisa dirasakan untuk diri sendiri dan
orang-orang di sekitar. Apa saja?
Berikut ini alasan
Anda harus sering melengkungkan bibir, serta merasakan manfaat senyum bagi
kesehatan diri sendiri, sehingga dapat merasa lebih bahagia:
1.
Memperbaiki suasana hati
Cobalah
tersenyum saat mood Anda tak baik. Sebab, ada potensi suasana hati bisa
diperbaiki dengan sebuah senyuman. Hal ini disebutkan ahli karena senyuman
dapat memancing tubuh memperbaiki mood. Senyuman disebutkan dapat menjelma
menjadi antidepresan alami. Sebab, senyuman dapat merangsang tubuh menghaslikan
neurotransmitter, seperti senyawa dopamin dan serotonin, dua senyawa
kebahagiaan. Adanya dua senyawa kebahagiaan ini berpotensi untuk meningkatkan
suasana hati.
2.
Meredakan stres
Kita
cenderung tersenyum saat bahagia dan gembira saja. Padahal, senyum dan
kebahagiaan sebenarnya memiliki hubungan timbal balik. Senyum tak hanya membuat
raut muka terlihat lebih ‘cerah’, namun juga diyakini membantu meredakan stres.
Percaya
atau tidak, senyum membantu meredakan stres walau Anda mungkin tak tahu lagi
caranya untuk tersenyum saat pikiran gundah. Tak hanya untuk diri sendiri,
manfaat tersenyum juga dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitar Anda.
Kondisi
ini juga dilaporkan dapat membuat otot-otot tubuh untuk menjadi lebih rileks
dan menurunkan tekanan darah.
3.
Meningkatkan imun tubuh
Tak
hanya untuk kondisi psikologis, manfaat senyum juga bisa berefek pada sistem
daya tahan tubuh manusia. Disebutkan bahwa senyuman meningkatkan sistem imun
karena membantu kita untuk lebih tenang dan rileks, sebagai efek dari
dilepaskannya neurotransmitter di otak
4.
Membantu diri lebih rileks
Selain
dilepaskannya neurotransmitter dopamin dan serotonin, tersenyum juga membantu
dilepaskannya pereda nyeri alami di tubuh, yaitu hormon endorfin. Kombinasi
senyawa-senyawa kebahagiaan tersebut membantu kita lebih rileks karena membantu
mengurangi nyeri fisik.
Tak
heran, selain ibadah, banyak orang menyebutkan senyum adalah obat alami.
5.
Membantu kita terlihat lebih
menarik
Sebagai
bonus dari manfaat senyum untuk kesehatan psikologis dan medis, senyuman juga
juga memberikan kebaikan untuk penampilan diri.
Senyuman
akan membantu Anda terlihat lebih menarik dan atraktif. Itulah sebabnya, kita
seringkali lebih nyaman berdekatan dengan orang yang tersenyum.
6.
Membantu kita terlihat lebih muda
Senyuman
tak hanya membuat Anda lebih menarik, namun juga membantu kita terlihat lebih
muda. Otot yang kita gunakan untuk tersenyum membantu mengangkat wajah,
sehingga akan terlihat awet muda.
7.
Senyum itu menular
Senyuman
yang Anda berikan tak hanya baik untuk kesehatan diri. Nyatanya, lengkungan
bibir Anda sebenarnya juga dapat membuat orang di sekitar merasakan kebahagiaan
yang terpancar dari wajah Anda, serta mencerahkan suasana.
Bagian
otak kita yang bertugas dalam mengontrol ekspresi wajah merupakan bagian dari
area respons otomatis tak sadar. Itulah sebabnya, kita seringkali tak sadar
saat ikut tersenyum saat melihat seseorang tersenyum.
8.
Meningkatkan rasa percaya diri
Salah
satu manfaat senyum diyakini dapat dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Berbagai kajian ilmiah telah menemukan orang yang sering tersenyum terlihat
lebih percaya diri. Hal ini juga berujung pada kesuksesan dalam performa
pekerjaan. Rutin tersenyum dikaitkan dengan kesuksesan dalam pekerjaan. Oleh
sebab itu, berusahalah selalu tersenyum di hadapan kolega, pelanggan, klien,
hingga atasan, yang mungkin memberikan respon positif dari mereka terhadap
Anda.
9.
Membantu mental senantiasa positif
Saat
membaca ini, buat diri Anda tersenyum. Kemudian, pikirkan hal negatif tanpa
berhenti tersenyum. Pasti sulit, bukan?
Saat
tersenyum, walau senyum itu memang alami atau “dibuat-buat”, otak dan seluruh
tubuh akan menerima pesan seolah-olah hal baik terjadi pada diri kita dan kita
tengah gembira. Itulah sebabnya, senyum dan kebahagiaan memiliki hubungan dua
arah atau timbal balik.
10.
Tersenyum tulus dapat mengisi
kepuasan diri
Dalam
sebuah studi, disebutkan bahwa seseorang yang tersenyum tulus, ternyata
memiliki peluang lebih besar untuk mengisi kepuasaan dan pengembangan diri
sendiri hingga 30 tahun ke depan. Kepuasaan ini termasuk dalam hal hubungan
interpersonal, seperti pernikahan.
So gaess, sudah
senyum belum hari ini ?? Kalo Belum, Yuk
Kita Senyum JJJ
Referensi
Abdurachman, 2018, Anatomi Senyum Kajian Kinesiologi,
Airlangga University Press, Surabaya
https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-senyum-untuk-kesehatan-diri-dan-orang-lain,
diakses 15 Juni 2021
(Doc Hukormas RSMH)