Osteoporosis dapat Menyerang Anak-anak dan Remaja
Juga, Lho!
Hernani.Skep.Ners (RSMH Palembang)
Osteoporosis Menyerang
Segala Usia
Tidak hanya menyerang usia
lanjut, ternyata osteoporosis juga dapat diderita oleh anak dan remaja.
Osteoporosis adalah kondisi ketika tulang memiliki
lubang. Saat itu, tulang sedang kehilangan mineral, seperti kalsium, yang
seharusnya berfungsi mengisi kekosongan pada lubang tersebut.
Dengan adanya lubang pada
tulang, Kamu jadi mudah lelah, kekuatan tulang akan berkurang, dan tulang
menjadi kurang padat. Kondisi patah tulang umumnya terjadi pada tulang
belakang, panggul, atau pergelangan. Biasanya, kondisi ini dialami oleh orang
yang sudah lanjut usia. Keadaan ini terjadi karena keadaan tulang sudah tidak
lagi sebaik waktu masih muda. Apalagi pada wanita yang telah mengalami menopause.
Namun, saat ini osteoporosis
juga dapat dialami oleh anak-anak dan remaja. Hal ini
disebabkan oleh gaya hidup remaja atau anak-anak zaman yang kurang
sehat. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meski osteoporosis
prevelensinya lebih sering dialami oleh wanita, tidak sedikit pula pria yang
mengalaminya. Menurut Organisasi Osteoporosis Dunia, penyakit ini adalah salah
satu penyakit tulang yang dapat dikategorikan sebagai silent killer atau
penyakit mematikan yang patut diantisipasi.
Gejala Osteoporosis pada
Anak-anak dan Remaja
Tanda-tanda atau gejala osteoporosis yang
terjadi pada anak dan remaja antara lain:
u Struktur tulang belakang
tidak tegak, seperti bagian punggung atas membungkuk (kyphosis).
u Nyeri pada punggung bawah, pinggul, atau kaki.
u Mengalami pincang kronis.
Penyebab Osteoporosis pada
Anak-anak dan Remaja
Dalam beberapa kasus, osteoporosis dialami
karena kondisi medis tertentu, mengonsumsi obat-obatan tertentu terlalu sering,
serta faktor gaya hidup yang kurang sehat.
1. Kondisi medis
Kondisi ini menyerang remaja yang sudah
mengalami rematik di usia muda, kelainan genetik pada tulang, mengalami kondisi
kelenjar tiroid overaktif dalam tubuh, mengalami masalah ginjal, diabetes, dan
anoreksia nervosa.
2. Obat
Jika sejak masih kecil, anak-anak atau
remaja sudah mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu yang lama,
seperti pengobatan kanker, epilepsi, dan asma, maka mereka berisiko lebih besar untuk mengalami
osteoporosis di usia muda.
3. Gaya hidup
Remaja dan anak-anak yang mengalami
kekurangan vitamin D dan kalsium akan lebih mudah terkena osteoporosis. Hal ini
disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi kurang sehat atau tidak memiliki
vitamin sama sekali.
Selain itu, bisa juga disebabkan oleh
olahraga yang berlebihan. Demikian juga dengan anak yang bermalas-malasan,
mereka akan lebih mudah terserang osteoporosis sejak dini. Karena ketika tubuh
tidak melakukan aktivitas apapun, tulang menjadi tidak melakukan fungsinya
dengan baik, sehingga menimbulkan osteoporosis dini
Referensi
ACR.2012.American
College of Radiology Appropriateness Criteria. Reston: American College of
Roentgenology
Roesma,S.,2006.
Pencegahan Dini Osteoporosis 4th ed.,Jakarta:Citra Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar