Rabu, 28 Juli 2021

MEMBANGUN KETAHANAN MENTAL KELUARGA DI MASA PANDEMI COVID 19

 

MEMBANGUN KETAHANAN MENTAL KELUARGA

DI MASA PANDEMI COVID-19

Narasumber: Dr. Bambang Eko Sunaryanto, SpKJ, MARS ( RSMH Palembang)

  

Pandemi Covid-19 masih berlangsung di negara kita tercinta. Sudah lebih dari satu tahun pandemi ini berlangsung, dan sampai sekarang belum menunjukkan tanda kapan akan berakhir. Pandemi yang berkepanjangan ini tentu menimbulkan dampak bagi semua orang. Dampak Kesehatan merupakan dampak utama, sudah lebih dari 2 juta orang terinfeksi Covid-19 dengan kasus kematian melebihi angka 56.000. Dampak sosial terjadi karena berbagai pembatasan sosial, kerja dari rumah, terbatasnya pertemuan-pertemuan sosial dan pertemuan keluarga, sekolah dari rumah, penutupan tempat-tempat kerja dll. Ditambah dengan ketidak pastian kapan pandemi ini akan berakhir, tentu hal ini menyebabkan beban psikologis yang besar bagi setiap orang.

 

Bagi keluarga, dampak yang terjadi bisa berupa hilangnya momen-momen yang bermakna, perubahan dalam rutinitas, terganggunya proses pengasuhan dan pembelajaran, terganggunya proses mendapatkan layanan kesehatan, serta hilangnya rasa aman dan nyaman.

 

Dampak psikologis dapat terjadi pada keluarga di masa pandemi Covid-19 ini. Penelitian yang dilakukan oleh Claudia C (2020) menemukan besarnya dampak psikologis akibat pandemi. Lebih dari 50% orang tua merasakan stres karena penutupan sekolah dan pembatasan sosial. Penyebab stres pada orang tua diantaranya karena terpisah dari keluarga/teman, penutupan fasilitas-fasilitas di luar rumah, dan stres karena memikirkan kondisi keluarga. Penelitian yang dilakukan oleh Mubasyiroh L (Litbangkes, 2020) menemukan peningkatan kasus kecemasan sebesar 5.9 – 6.8 % , gangguan depresi sebesar 7.2 – 8.5 dan gangguan tidur 24%. Tentu ini merupakan dampak psikologis yang cukup besar.

 

Dampak pandemi pada keluarga juga menyebabkan peningkatan angka kekerasan dalam rumah tangga dan anak. Tentu kita berpikir, apakah kondisi stres ini akan memberikan dampak yang buruk bagi kita seterusnya, ataukah kita bisa mengambil sisi positif dari kondisi ini? Tergantung dari cara kita memandang, kita bisa memandang pandemi ini sebagai sumber kecemasan dan stres, dan membuat kita tidak bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dan produktif, atau kita melihat peluang di balik keterbatasan yang terjadi?

 

Bagi sebuah keluarga, apabila kita melihat kondisi ini dari sisi negatif, tentu kita akan memikirkan hal-hal yang negatif dan pesimistik, yang akan berdampak pada terjadinya kondisi-kondisi seperti meningkatnya konflik dalam keluarga, menurunnya kohesifitas keluarga, meningkatnya kekerasan dalam keluarga, dan hancurnya nilai-nilai baik dalam keluarga.

 

Akan tetapi, kalau kita mencoba mencari sisi positif dan peluang yang bisa kita ambil dari musibah ini, kita bisa berupaya bersama untuk meningkatkan kohesifitas dalam keluarga, dan meningkatkan hubungan yang positif dan bermakna diantara anggota keluarga.

 

Berbagai upaya bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan keluarga di masa pandemi Covid-19 ini, diantaranya :

1.      Menurunkan beban akibat dampak pandemi

Menurunkan beban ini telah dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai upaya, dengan membantu keluarga dan masyarakat memenuhi kebutuhan hidup, seperti kebutuhan layanan kesehatan, bantuan keuangan untuk yang membutuhkan, serta pemenuhan kebutuhan lain.

2.      Meningkatkan faktor pelindung

Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan faktor pelindung diantaranya dengan memberikan dukungan kepada masyarakat, seperti dukungan Kesehatan jiwa dan psikososial, dukungan terhadap orang tua, mempertahankan hubungan komunikasi dengan teman dan saudara walaupun secara daring.

3.      Menyeimbangkan kondisi dampak pandemi

Upaya menyeimbangkan kondisi akibat pandemi dilakukan dengan meningkatkan ketahanan mental (resiliensi) dalam keluarga. Bagaimana sebuah keluarga bisa bersama-sama membangun suatu hubungan yang kokoh dan bersama-sama menghadapi pandemi ini. Meningkatkan komunikasi positif dalam keluarga, mempelajari hal-hal baru seperti pemanfaatan teknologi, merupakan upaya yang positif untuk membangun keseimbangan.

 

 

Apa yang bisa kita lakukan untuk mengupayakan meningkatnya ketahanan mental pada keluarga ?

 

1.      Persiapan diri

Sebelum membangun resiliensi bersama, orang tua pertama kali harus menolong diri dan mengatasi masalah yang dihadapinya, sehingga bisa menjadi role model bagi anak-anaknya.

Pertama, kita harus mengevaluasi kondisi emosional kita. Kenali apakah ada kecemasan dan kekhawatiran yang kita rasakan, dan belajar untuk menghadapi perasaan-perasaan tersebut dengan cara yang sehat. Kelola stres yang kita alami, bertoleransi dengan kondisi ketidakpastian, dan melakukan aktifitas-aktifitas untuk merawat diri, seperti berolah raga, tidur teratur, dan melakukan relaksasi.

 

2.      Persiapan keluarga

Apabila kita sudah mengidentifikasi dan membantu mengatasi stres yang kita alami, langkah selanjutnya adalah mengenali masalah-masalah emosional dalam keluarga, melalui komunikasi dengan seluruh anggota keluarga, mendiskusikan hal-hal apa yang membuat mereka khawatir, bantu anak untuk bisa mengekspresikan perasaan tidak nyaman yang dirasakan, dan memberikan penjelasan pada anak tentang kondisi yang terjadi, dengan bahasa sederhana yang dapat dimengerti oleh anak.

 

3.      Membangun resiliensi bersama

Ada beberapa tips dalam membangun resiliensi bersama dalam keluarga, diantaranya :

a.      Tetap menjalin hubungan

b.      Bantu anak untuk bisa membantu orang lain

c.       Pertahankan kegiatan-kegiatan rutin sehari-hari

d.      Ajarkan anak untuk fokus pada apa yang bisa dilakukan

e.      Ajarkan anak untuk merawat diri sendiri

f.        Ajarkan anak untuk berpikir positif

g.      Ajarkan anak untuk menerima dan beradaptasi dengan perubahan

 

Perhatian khusus perlu kita berikan pada anak pra sekolah, yang relatif belum bisa menyampaikan apa yang menjadi ketakutan dan kekhawatiran mereka. Orang tua harus mengenali perasaan-perasaan takut dan cemas yang dirasakan oleh anak, melalui perubahan perilaku yang mereka tunjukkan, seperti anak menjadi rewel, tidak mau lepas dari orang tua, mengompol, mudah marah, gelisah atau mengalami mimpi buruk. Melalui pendekatan yang membuat anak merasa nyaman, seperti bermain, dan menjaga agar anak merasa aman dengan tetap berada di dekat orang tuanya, serta memberikan contoh untuk tidak bersikap panik di depan anak, akan membantu membuat anak merasa lebih tenang.

 

Pandemi covid-19 merupakan tantangan dalam kehidupan kita saat ini, akan tetapi kita bisa menghadapi tantangan ini dengan baik, dengan meningkatkan komunikasi, saling mendukung diantara anggota keluarga, sehingga terbangun ketahanan mental yang baik dalam keluarga, untuk menghadapi musibah ini dengan cara yang positif.




(Doc Hukormas RSMH)

 

Selasa, 27 Juli 2021

Apa Itu Transplatasi Ginjal

 

Apa Itu Transplatasi Ginjal

Narasumber : Edi Suryadi (RSMH Palembang)

 

TRANSPANTASI ginjal atau cangkok ginjal dilakukan guna menangani gagal ginjal, adalah kondisi di mana ginjal sudah tidak bisa berfungsi dengan baik. Dimana dalam prosedur ini, dokter melakukan operasi untuk mengganti ginjal yang rusak dengan ginjal sehat dari donor.

Ginjal  merupakan organ vital tubuh yang berfungsi menyaring zat limbah dari darah, lalu mengeluarkannya melalui urine. Bila fungsi ginjal mengalami gangguan, proses penyaringan tersebut akan terganggu sehingga zat limbah menumpuk di dalam tubuh. Jika dibiarkan, kondisi ini berpotensi mengancam jiwa.

Dimana Zat limbah pada penderita ginjal yang rusak sebenarnya bisa dikeluarkan dengan jalan cuci darah. Namun, bila kondisi ginjal sudah parah, transplantasi ginjal merupakan penanganan terbaik untuk gagal ginjal.

Bagaimana cara mendapatkan donor ginjal

Donor yg masih hidup yaitu pendonor yg masih hidup bisa dari keluarga, teman, atau siapapun yg ingin memberikan ginjalnya. Donor yg sudah meninggal yaitu dari seseorang yg mengalami kematian otak. Di Indonesia transplantasi ginjal baru dilakukan dari donor yg masih hidup.

Hal apa yang harus diperhatikan, sebelum menjalani transplantasi ginjal. Setelah mendapatkan ginjal dari pendonor, Anda akan menjalani rangkaian tes untuk memastikan ginjal tersebut cocok dengan golongan darah dan jaringan tubuh Anda. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal tersebut.

Sementara itu, jika belum ada pendonor ginjal yang cocok, Anda disarankan untuk menjaga agar tubuh tetap sehat.  beberapa hal yang dapat Anda lakukan.

1. Mengonsumsi obat-obatan dan makanan yang telah dianjurkan oleh dokter.

2. Menghentikan kebiasaan merokok, jika Anda perokok aktif

3. Tidak konsunsi minuman beralkohol

4. Olahraga rutin

5. Melakukan pemeriksaan rutin kepada dokter   

                                     

Setelah mendapatkan ginjal yang cocok, Anda bisa langsung menjalani operasi transplantasi ginjal. Biasanya, operasi ini berlangsung selama 3–5 jam. Anda akan diberi obat bius selama prosedur transplantasi berlangsung. Namun, pada beberapa kasus, ginjal memerlukan waktu yang lebih lama untuk memproduksi urine.

Sambil menunggu ginjal baru bekerja dengan optimal, Anda dapat melakukan cuci darah. Anda juga harus mengonsumsi obat imunosupresan seumur hidup untuk mencegah tubuh menolak ginjal yg baru

Setelah tranplantasi ginjal, Anda diharuskan menjalani gaya hidup sehat. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

1.    Rutin memeriksakan diri ke dokter

Anda harus kontrol ke dokter sebanyak 2–3 kali dalam seminggu. Setelahnya, jadwal kontrol bisa dikurangi menjadi 2–3 bulan sekali bila Anda tidak memiliki gangguan kesehatan yang serius usai transplantasi.

2.    Memerikasakan kesehatan kulit

Risiko terkena kanker, khususnya kanker kulit

3.    Mengubah pola makan

Anda disarankan untuk menghindari makanan berikut ini:

·         Makanan yang mengandung telur mentah, seperti mayones

·         Daging atau makanan laut yang tidak matang

·         Produk olahan susu yang belum dipasteurisasi

4.    Berhenti merokok

Merokok bisa mengurangi daya tahan ginjal baru Anda. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker.

5.    Berolahraga secara rutin

Berolahraga selama 2,5 jam setiap minggunya. Olahraga yang bisa Anda lakukan adalah jalan cepat, berenang, bersepeda, dan bermain tenis.

 

Prosedur transplantasi ginjal di rumah sakit merupakan usaha untuk memperpanjang usia penderita gagal ginjal. Rata-rata ginjal baru bertahan selama sekitar 10-12 tahun.

Ketahanan ginjal tergantung pada seberapa cocoknya ginjal dengan tubuh Anda, sumber ginjal tersebut, serta usia dan kondisi kesehatan anda secara menyeluruh.

 

(Doc Hukormas RSMH)

 

 

CARA Deteksi Penyakit Ginjal Bisa Lewat Air Seni

 

CARA Deteksi Penyakit Ginjal Bisa Lewat Air Seni

Narasumber : Dr. dr. Zulkhair Ali, SpPD, KGH, FINASIM

 

Sebagaimana yang diketahui, menjaga kesehatan ginjal dapat dikatakan sama dengan menjaga kesehatan seluruh tubuh.Pasalnya jika ginjal rusak, organ dan sistem organ lain pada tubuh juga bisa terpengaruh.

Hal ini bisa memicu perkembangan berbagai penyakit lain dan bisa memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan.

Kesehatan ginjal sangat penting untuk dijaga karena fungsi ginjal pada tubuh manusia sangatlah penting.

Ginjal bertugas menyaring limbah-limbah berupa sisa metabolisme sel, seperti kelebihan garam, urea, limbah nitrogen, dan juga racun-racun yang bisa membahayakan tubuh.

Sebenarnya gejalanya banyak, ada yang lesu, bedan lemah, atau juga badan bengkak dan banyak lagi. Namun hampir 70 persen orang-orang yang menderita penyakit ginjal itu tidak bergejala. Oleh sebab itu, pentingnya bagi kita untuk sadar menjaga kesehatan tubuh.

Jika fungsi ginjal sama petingnya dengan jantung. Ia bahkan mengajurkan untuk cek rutin pemeriksaan fungsi ginjal minimal satu tahun sekali.

Ini begitu penting ya, banyak mayarakat yang kurang sadar pentingnya menjaga kesehatan ginjal. Caranya mudah minimal kita cek ke dokter, ikuti pemeriksaan. Ga harus di rumah sakit, puskesmas juga bisa.

Agar terhindar dari penyakit ginjal, kita harus selalu menjaga kesehatan tubuh, berolahraga, makan yang cukup, minum yang cukup hingga tidak merokok.

Yang paling mudah ialah minum yang cukup, ini yang baik untuk mendukung fungsi hati. Minimal 2-3 liter perhari. Terserah bagaimana polanya, bisa pagi hari 2 gelas, siang hari 2 gelas, bisa sore harinya 2 gelas dan malam hari 2 gelas.

Itu tergantung kebutuhan ya, semakin banyak aktivitasnya mungkin kita bisa minum hingga 3 liter air dalam sehari.

Gejala-gejala yang dapat menandai adanya kerusakan ginjal misalnya, merasa nyeri pada saat buang air kecil, kemudian meningkatnya frekuensi buang air kecil atau berkurangnya produksi urine. Selanjutnya urine berbusa juga bisa menjadi cara untuk mendeteksi penyakit ginjal.

Banyak cara yang lebih pasti ialah dengan pemeriksaan ke dokter, namun yang paling mudah untuk mendeteksinya ialah dengan melihat warna air seni yang bisa jadi pekat, dan juga aromanya yang berbeda. Jika sudah begitu, maka segerakan konsultasi ke dokter.

Penyakit ginjal juga tak mengenal usia, oleh sebab itu mulai sejak dini jangan sepelakan hal-hal kecil yang mendukung fungsi ginjal.

Penyakit ginjal itu tidak mengenal usia, bahkan ada anak kecil umur 10 tahun sudah menderita gagal ginjal. Ini jadi fakta jika penyakit ginjal bukan cuma untuk orang lanjut usia, semuanya harus bisa menjaga kesehatan tubuh.

( Doc Hukormas )

Kenali CAPD Untuk Pasien Ginjal

 

Kenali CAPD Untuk Pasein Ginjal

Narasumber : Edi Suryadi (RSMH Palembang)

 

SALAH satu pilihan perawatan bagi pasien gagal ginjal adalah Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis atau CAPD. Dengan terapi ini, pasien tak perlu melakukan cuci darah, melainkan menggunakan 'selaput perut' untuk membersihkan darah sepanjang hari.

Hingga kini masig banyak pasien gagal ginjal yang belum mengetahui metode Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis atau CAPD. Dialisis dapat dilakukan di mana saja, relatif nyaman, dan pasien tidak perlu datang ke rumah sakit beberapa kali dalam seminggu. Dengan begitu, pasien gagal ginjal tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

Perawatan CAPD ini lebih simpel dan tidak kelihatan karena alatnya kecil. prses pergantian cairan dilakukan empat kali sehari di tempat yang bersih.

Pergantian cairan dapat dilakukan di kantor, sekolah, terutama di mana ada meja bersih. Selama pertukaran cairan, alat dialisat yang baru dimasukkan ke dalam rongga peritoneum, membran serosa rangkap yang terbesar di dalam tubuh, melalui kateter.

Cairan kemudian didiamkan dalam rongga peritoneum selama beberapa jam. Biasanya di pagi, siang, sore, dan malam. Dialisat yang telah digunakan kemudian dikeluarkan melalui kateter, kemudian dialisat yang baru dimasukkan kembali. Proses tersebut dilakukan setiap hari.

Ada beberapa keuntungan dari CAPD dibanding terapi lain. Pertama, kelangsungan hidup lebih baik daripada hemodialisis pada tahun-tahun pertama, dan penularan hepatitis B dan C juga dapat diminimalisir karena proses ini tidak berkaitan dengan darah. Pasien juga lebih bisa mengontrol diri sendiri atau memiliki kebebasan, dari diet sampai aktivitas sehari-hari. Terapi CAPD juga tidak menggunakan mesin dan tidak ada tusukan jarum.

Dengan perawatan yang tepat, setiap pasien gagal ginjal dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan menjadi lebih produktif.

( Doc Hukormas RSMH)

ISU TINGGINYA KASUS COVID 19

 

ISU : TINGGINYA KASUS COVID-19

MASIH RELEVANKAH LAYANAN TELEMEDICINE DI RS RUJUKAN TERSIER ?

Narasumber : dr.  Afrimelda Syafarudin (RSMH Palembang)

 

Dirut RSMH Palembang  telah membuka layanan telemedicine tanggal 20 Mei 2020 sebagai solusi konsultasi dokter di masa pandemic COVID-19 yang dilayani diantaranya dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis, dan dokter subspesialis. Untuk mendapatkan layanan Telemedicine, masyarakat bisa mendaftar di alamat www.rsmh.co.id/konsultasionline. Pendaftaran online saat ini hanya berlaku bagi pasien yang telah memiliki nomor rekam medis RSMH(pasien lama).

 

Untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19 salah satunya menggunakan layanan telemedicine agar terjadi peningkatan minat pasien mengunakan layanan telemedicine pada Rumah Sakit rujukan baik sekunder maupun tersier di perlukan strategi dan langkah taktis. Strateginya melibatkan stakeholder kunci utama melalui persuasive, promosi, edukasi dan advokasi. Langkah –langkah tersebut dapat ditujukan pada masing-masing stakeholder yang akan menjadi faktor kunci terhadap penggunaan layanan telemedicine yaitu Direktur Rumah Sakit, instalasi promosi kesehatan, Organisasi Profesi (IDI, PDGI), pimpinan redaksi media cetak dan elektronik serta tokoh masyarakat.

 

Beberapa strategi dan langkah-langkah yang dilaksanakan terkait dengan peningkatan minat pasien terhadap layanan telemedicine Rumah Sakit rujukan tersier adalah sebagai berikut:

 

1.    Advokasike pada Direktur Rumah Sakit untuk menerbitkan surat edaran dari direktur rumah sakit kepada seluruh kepala instalasi layanan gawat darurat, rawat jalan, dan rawat inap untuk sosialisasi kepada pasien kontrol ulang dengan kasus ringan atau sedang dalam proses penyembuhan bisa lewat melalui layanan telemedicine setelah berobat di instalasi gawat darurat (IGD), rawat jalan dan rawat inap.

2.    Koordinasi dan persuasi kepada organisasi profesi melalui surat untuk menghimbau para dokter spesialis dan sub-spesialis serta dokter gigi agar pasien dengan kasus ringan atau dalam proses penyembuhan tidak harus dating kerumah sakit untuk control, bisa melalui telemedicine yang ada di Rumah Sakit dimana dia berobat.

3.    Menjalin Kerjasama dan Koordinasi dengan media cetak maupun elektronik yang berisi kerja sama kegiatan talkshow dan rubik kesehatan tentang manfaat layanan telemedicine di Rumah Sakit rujukan tersier.

4.    Melakukan koordinasi dengan kepala instalasi promosi kesehatan Rumah Sakit untuk kesiapan sosialisasi edukasi kemasyarakat yang sedang berobat di taman edukasi Rumah Sakit tentang pentingnya kontrol ulang bisa melalui layanan telemedicine dan tidak perlu dating kerumah sakit. Selain itu menyiapkan sarana untuk melakukan promosi telemedicine dan koordinasi dengan bidang  IT.

 

( Doc. Hukormas 

PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)

  PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)   Rumah sakit    merupakan fasilitas umum yang keb...