Sumber konflik bisa didapat dari kepribadian DISC
Narasumber : Deny Gunawan, S.Kep., Ns., M.Kep
r organisasi tidak berfungsi(1). Menurut Dhami dan Olsson (2008) sumber konflik interpersonal sering kali disebabkan karena perbedaan motivasi, nilai yang dianut individu dan pemikiran kognitif. Konflik juga bisa disebabkan oleh tipe kepribadian(2). Menurut penelitian Askarian (2013) terdapat 4 sifat yang menjadi sumber konflik. Penanganan konflik agar lebih mudah dilakukan, sebaiknya memahami tipe kepribadian dengan menggunakan konsep DISC(3)
Konsep DISC
DISC merupakan sebuah metode yang
digunakan untuk melakukan tes kepribadian seseorang yang terdiri dari Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), dan Compliance
(C) (4). Tipe kepribadian dari konsep DISC menurut Jones & Hartley (2013) :
1.
Dominance (D) memiliki karakter berorientasi pada tugas, bergerak cepat, bottom-line-oriented
2.
Influence (I) memiliki karakter berorientasi pada orang, energik, ingin popularitas dan pujian.
3.
Steadiness(S) memiliki karakter berorientasi dengan orang dan keluarga, dimotivasi oleh loyalitas dan keamanan, pergerakan lebih lambat.
4.
Complaince(C) memiliki karakter berorientasi tugas dan detail, ingin
mengetahui semua
informasi, pergerakan lebih lambat(5)
Selain itu menurut Patra & Dash (2013) karakteristik
kepribadian DISC sebagai berikut:
1.
Dominance (D),
memiliki karakter tegas, ambisius, independen, menyukai persaingan, penerima
tantangan, cepat dalam mengambil keputusan, penuntut, tidak sabar, dan tidak
menyukai hal – hal yang rutin
2.
Influence (I) memiliki karakter ramah, senang bergaul, suka menghibur orang lain,
antusias, optimis, motivator, kurang memperhatikan detail, banyak bicara, mudah
lupa, dan seringkali bereaksi berlebihan terhadap sesuatu.
3.
Steadiness (S) memiliki karakter sabar, gigih, jujur, akomodatif,
loyal, tidak terlalu menuntut, ingin menolong orang lain, tidak suka dengan
perubahan, kurang antusias, kurang tegas, cenderung menghindar dari konflik,
dan sulit menyusun prioritas.
4.
Compliance (C)
memiliki karakter teliti, terstruktur, berhati-hati dalam membuat
keputusan, kritis dalam membuat keputusan, kritis dalam menganalisa kerja
sendiri maupun kerja kelompok, patuh terhadap atasan/pimpinan, kurang flkeksibel, defensif ketika dikritik, terlalu mengikuti aturan,
dan lamban dalam menyelesaikan tugas karena terlalu memperhatikan detail dan
menginginkan kesempurnaan(6).
Begitu banyak
penelitian terkait kepribadian DISC, hasil penelitian Goi et al (2016) Menyatakan bahwa dari sampel penelitiannya ada
1,99% berkepribadian dominance,
17,82% berkepribadian influence,
46,53% berkepribadian steadiness, dan
33,66% berkepribadian compliance(7). Hasil penelitian Jones
(2013) didapatkan data bahwa lebih dari 81% peserta lebih memilih DISC.
Perilaku D memiliki akurasi 91%, I memiliki penilaian 94%, C memiliki penilaian
82%, dan S memiliki akurasi 85% dengan standar deviasi 6,43%(5). Hasil
penelitian Patra & Dash (2013) juga mempertegas bahwa validitas DISC tidak diragukan lagi dalam menilai
kepribadian seseorang (6).
Jones (2013) dan Khamndiniyati (2019) menyatakan keuntungan DISC sebagai berikut:
·
Sering digunakan oleh organisasi
bisnis
·
Mudah dijalankan dan menafsirkan
·
Mampu menentukan kekuatan,
kelemahan, motivasi, dan perilaku seseorang di tempat kerjanya (8)
·
Menyediakan tiga perspektif:
pribadi, swasta, dan masyarakat yang menyajikan tampilan yang lebih utuh dari kepribadian
Konsep DISC
mampu menjadi jawaban untuk membantu melakukan resolusi konflik jika berkaitan
dengan tipe kepribadian seseorang. Pemimpin yang mempelajari tipe kepribadian
seseorang maka akan membuat dia mampu memahami karakteristik setiap individu
sehingga lebih mudah untuk diselesaikan.
Joel Whalen (2016) menyebutkan 11 inovasi pengajaran dalam kepemimpinan untuk Komunikasi Bisnis salah satunya DISC communication(9). Pembelajaran DICS communication
bertujuan untuk belajar membaca gaya perilaku orang lain, memprediksi apa yang
orang mungkin akan lakukan, dan beradaptasi dengan orang lain sehingga
meningkatkan persuasif. Genre dari pembelajaran
ini berupa bermain peran, gaya
komunikasi, hubungan interpersonal, dan persuasi.
Waktu pelaksanaan ± 20 menit.
Referensi
1. Marquis
BL, Huston CJ. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan ; Teori & aplikasi.
4th Ed. Chandralela A, editor. Jakarta: EGC; 2010.
2. Dhami MK, Olsson H. Evolution of the interpersonal conflict
paradigm. Judgm Decis Mak. 2008;3(7):547–69.
3. Askarian N. The relationship between personality traits and
job performance (Case study : Employees of the ministry of education of
kerman). Interdiscip J Contemp Res Bus. 2013;5(No 8):322–35.
4. Emanuel RC. Do certain personality types have a particular
communication style ? Int J Soc Sci Humanit [Internet]. 2013;2(1). Available from:
http://www.researchpub.org/journal/ijssh/ijssh.html
5. Jones CS, Hartley NT. Comparing Correlations Between
Four-Quadrant And Five-Factor Personality Assessments. Am J Bus Educ.
2013;6(4):459–70.
6. Patra S., Dash M. Comparative study of MBTI and DISC. Glob Res
Anal. 2013;(2 (9)):94–6.
7. Goni CKE, Opod H, David L. Gambaran kepribadian berdasarkan
tes Disc mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
semester 1 tahun 2016. J e-Biomedik. 2016;4(2).
8. Khamndiniyati N. Hubungan Peran Ganda dan Tipe Kepribadian
DISC Terhadap Sindrom Kelelahan (Burnout). Psikoborneo. 2019;7(1):47–56.
9. Joel Whalen D. Selections from the ABC 2015 annual conference,
Seattle, Washington: Pitching fish and innovative oral and written business
communication assignments. Bus Prof Commun Q. 2016;79(2):243–61.
( Doc Hukormas RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar