Senin, 12 April 2021

Sumber konflik bisa didapat dari kepribadian DISC

 

Sumber konflik bisa didapat dari kepribadian DISC

Narasumber : Deny Gunawan, S.Kep., Ns., M.Kep

  

Konflik bisa disebabkan oleh berbagai penyebab. Menurut Marquis dan Huston (2010), konflik disebabkan oleh perbedaan pengetahuan, keahlian, minat, kurang sumber daya, adanya peran ambisius, pergantian jam kerja, dan struktu
r organisasi tidak berfungsi
(1). Menurut Dhami dan Olsson (2008) sumber konflik interpersonal sering kali disebabkan karena perbedaan motivasi, nilai yang dianut individu dan pemikiran kognitif. Konflik juga bisa disebabkan oleh tipe kepribadian(2). Menurut penelitian Askarian (2013) terdapat 4 sifat yang menjadi sumber konflik. Penanganan konflik agar lebih mudah dilakukan, sebaiknya memahami tipe kepribadian dengan menggunakan konsep DISC(3)

 

Konsep DISC

DISC merupakan sebuah metode yang digunakan untuk melakukan tes kepribadian seseorang yang terdiri dari Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), dan Compliance (C) (4). Tipe kepribadian dari konsep DISC menurut Jones & Hartley (2013) :

1.        Dominance (D) memiliki karakter berorientasi pada tugas, bergerak cepat, bottom-line-oriented

2.        Influence (I) memiliki karakter berorientasi pada orang, energik, ingin popularitas dan pujian.

3.        Steadiness(S) memiliki karakter berorientasi dengan orang dan keluarga, dimotivasi oleh loyalitas dan keamanan, pergerakan lebih lambat.

4.        Complaince(C) memiliki karakter berorientasi tugas dan detail, ingin mengetahui semua informasi, pergerakan lebih lambat(5)

 

Selain itu menurut Patra & Dash (2013) karakteristik kepribadian DISC sebagai berikut:

1.        Dominance (D), memiliki karakter tegas, ambisius, independen, menyukai persaingan, penerima tantangan, cepat dalam mengambil keputusan, penuntut, tidak sabar, dan tidak menyukai hal – hal yang rutin

2.        Influence (I) memiliki karakter ramah, senang bergaul, suka menghibur orang lain, antusias, optimis, motivator, kurang memperhatikan detail, banyak bicara, mudah lupa, dan seringkali bereaksi berlebihan terhadap sesuatu.

3.        Steadiness (S) memiliki karakter sabar, gigih, jujur, akomodatif, loyal, tidak terlalu menuntut, ingin menolong orang lain, tidak suka dengan perubahan, kurang antusias, kurang tegas, cenderung menghindar dari konflik, dan sulit menyusun prioritas.

4.        Compliance (C) memiliki karakter teliti, terstruktur, berhati-hati dalam membuat keputusan, kritis dalam membuat keputusan, kritis dalam menganalisa kerja sendiri maupun kerja kelompok, patuh terhadap atasan/pimpinan, kurang flkeksibel, defensif ketika dikritik, terlalu mengikuti aturan, dan lamban dalam menyelesaikan tugas karena terlalu memperhatikan detail dan menginginkan kesempurnaan(6).

 

Begitu banyak penelitian terkait kepribadian DISC, hasil penelitian Goi et al (2016) Menyatakan bahwa dari sampel penelitiannya ada 1,99% berkepribadian dominance, 17,82% berkepribadian influence, 46,53% berkepribadian steadiness, dan 33,66% berkepribadian compliance(7). Hasil penelitian Jones (2013) didapatkan data bahwa lebih dari 81% peserta lebih memilih DISC. Perilaku D memiliki akurasi 91%, I memiliki penilaian 94%, C memiliki penilaian 82%, dan S memiliki akurasi 85% dengan standar deviasi 6,43%(5). Hasil penelitian Patra & Dash (2013) juga mempertegas bahwa validitas DISC tidak diragukan lagi dalam menilai kepribadian seseorang (6).

 

Jones (2013) dan Khamndiniyati (2019) menyatakan keuntungan DISC sebagai berikut:

·           Sering digunakan oleh organisasi bisnis

·           Mudah dijalankan dan menafsirkan

·           Mampu menentukan kekuatan, kelemahan, motivasi, dan perilaku seseorang di tempat kerjanya (8)

·           Menyediakan tiga perspektif: pribadi, swasta, dan masyarakat yang menyajikan tampilan yang lebih utuh dari kepribadian

 

Konsep DISC mampu menjadi jawaban untuk membantu melakukan resolusi konflik jika berkaitan dengan tipe kepribadian seseorang. Pemimpin yang mempelajari tipe kepribadian seseorang maka akan membuat dia mampu memahami karakteristik setiap individu sehingga lebih mudah untuk diselesaikan.

 

Joel Whalen (2016) menyebutkan 11 inovasi pengajaran dalam kepemimpinan untuk  Komunikasi Bisnis salah satunya DISC communication(9). Pembelajaran DICS communication bertujuan untuk belajar membaca gaya perilaku orang lain, memprediksi apa yang orang mungkin akan lakukan, dan beradaptasi dengan orang lain sehingga meningkatkan persuasif. Genre dari pembelajaran ini berupa bermain peran, gaya komunikasi, hubungan interpersonal, dan persuasi. Waktu pelaksanaan ± 20 menit.

 

Referensi

1.        Marquis BL, Huston CJ. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan ; Teori & aplikasi. 4th Ed. Chandralela A, editor. Jakarta: EGC; 2010.

2.        Dhami MK, Olsson H. Evolution of the interpersonal conflict paradigm. Judgm Decis Mak. 2008;3(7):547–69.

3.        Askarian N. The relationship between personality traits and job performance (Case study : Employees of the ministry of education of kerman). Interdiscip J Contemp Res Bus. 2013;5(No 8):322–35.

4.        Emanuel RC. Do certain personality types have a particular communication style ? Int J Soc Sci Humanit [Internet]. 2013;2(1). Available from: http://www.researchpub.org/journal/ijssh/ijssh.html

5.        Jones CS, Hartley NT. Comparing Correlations Between Four-Quadrant And Five-Factor Personality Assessments. Am J Bus Educ. 2013;6(4):459–70.

6.        Patra S., Dash M. Comparative study of MBTI and DISC. Glob Res Anal. 2013;(2 (9)):94–6.

7.        Goni CKE, Opod H, David L. Gambaran kepribadian berdasarkan tes Disc mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado semester 1 tahun 2016. J e-Biomedik. 2016;4(2).

8.        Khamndiniyati N. Hubungan Peran Ganda dan Tipe Kepribadian DISC Terhadap Sindrom Kelelahan (Burnout). Psikoborneo. 2019;7(1):47–56.

9.        Joel Whalen D. Selections from the ABC 2015 annual conference, Seattle, Washington: Pitching fish and innovative oral and written business communication assignments. Bus Prof Commun Q. 2016;79(2):243–61.

 

( Doc Hukormas RSMH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)

  PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)   Rumah sakit    merupakan fasilitas umum yang keb...