Diet Sehat untuk Penderita Penyakit Ginjal
Narasumber : Marlinda Hasmi, S.Kep (RSMH Palembang)
Pengaturan pola makan dan menu makanan merupakan salah satu hal yang terpenting bagi penderita penyakit ginjal karena banyak makanan yang mungkin bergizi untuk orang yang tidak menderita penyakit ginjal justru bisa memperparah kondisi penyakit ini. Pengaturan pola makan dan menu makanan inilah yang disebut dengan Diet. Diet ini sangat penting dilakukan terutama bagi penderita penyakit ginjal kronis yang tengah menjalani terapi dialisis.
Diet untuk penderita penyakit ginjal bertujuan
untuk menyeimbangkan kadar elektrolit, mineral dan cairan di dalam tubuh supaya
meringankan beban kerja ginjal yang telah mengalami kerusakan dan penurunan
fungsi, di mana organ ginjal tidak bisa lagi mengeluarkan zat-zat sisa dan
racun dari dalam tubuh.
Diet ini juga penting bagi penderita penyakit
ginjal yang juga memiliki penyakit tekanan darah tinggi dan diabetes. Sehingga,
dapat mengontrol tekanan darah tinggi mereka bahkan diperlukan untuk mengendalikan
gula darah lewat pemilihan makanan dan minuman. Dengan demikian diet ini dapat
membantu melindungi ginjal dari kerusakan yang lebih parah serta mencegah
terjadinya komplikasi misalnya penyakit jantung atau edema paru.
Dalam diet sehat untuk penderita penyakit ginjal
ini, ada beberapa nutrisi yang perlu dibatasi asupannya karena ginjal tidak
mampu lagi membuang kelebihan nutrisi tersebut. Beberapa nutrisi yang perlu
dibatasi adalah:
1.Protein
Diet rendah protein sangat diperlukan oleh
penderita penyakit ginjal. Protein memang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
tumbuh dan mendapatkan energi. Tetapi, pada penderita penyakit ginjal, konsumsi makanan
sumber protein dalam jumlah tinggi akan memperberat kerja ginjalnya dan
memperparah kerusakan ginjal karena ginjal bekerja lebih keras untuk membuang
limbah.
Selain itu, sisa metabolisme protein yang
seharusnya dapat dikeluarkan melalui urine tidak bisa lagi disaring dan dibuang
oleh ginjal. Oleh karena itu, pembatasan asupan protein perlu dilakukan untuk
mengurangi penumpukan zat ini di dalam darah.
Tujuan
diet ini menurut Kementerian Kesehatan RI adalah mencukupi kebutuhan zat
gizi agar sesuai dengan fungsi ginjal, mengatur keseimbangan cairan
dan elektrolit, memperlambat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut, serta
menjaga stamina agar pasien dapat beraktivitas normal.
2. Natrium
Natrium (sodium) banyak terkandung di dalam garam. Pengurangan kadar natrium
dan garam dalam makanan bisa membantu Anda mengontrol tekanan darah tinggi. Diet rendah garam dan natrium juga membuat
para penderita penyakit ginjal tidak cepat haus dan mencegah tubuh menahan
cairan berlebih. Pada penderita penyakit
ginjal, hal ini akan membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih keras. Diet
rendah natrium penting untuk mencegah pembengkakan organ tubuh akibat
penumpukan cairan, tekanan darah tinggi, dan gagal jantung. Selain itu, Anda juga harus
membatasi asupan makanan yang mengandung kurang dari 2.300 mg sodium per
harinya. Begini cara membatasi asupan sodium harian Anda menurut National
Institute of Diabetes and Digestive, and Kidney Disease.
-
Membeli makanan segar karena
natrium sering ditemukan di makanan siap saji.
-
Memasak makanan dari awal
ketimbang menyiapkan makanan beku.
-
Mengganti garam dengan
rempah-rempah dan bumbu bebas natrium.
-
Memeriksa kandungan natrium
pada label fakta gizi di setiap makanan.
-
Mencuci bersih sayuran, daging,
dan ikan dengan air sebelum dimasak.
3. Lemak
Pasien gagal ginjal harus memperhatikan asupan lemak. Hal ini
dikarenakan jenis dan jumlah lemak yang salah dapat meningkatkan risiko
pembuluh darah tersumbat dan risiko penyakit jantung. Lemak adalah sumber energi
dan membantu memproduksi zat yang dapat mengatur tekanan darah. Namun, diet
rendah lemak ini ternyata perlu dilakukan bagi penderita penyakit ginjal.
Apa saja yang perlu dilakukan agar terhindar dari konsumsi lemak
berlebih? Ganti teknik menggoreng dengan
panggang, bakar, atau tumis makanan. Potong
lemak dari daging dan membuang kulit ayam sebelum makan. Ganti minyak goreng dan mentega dengan minyak zaitun atau minyak
wijen. Batasi asupan lemak jenuh dan lemak trans dengan membaca label
makanan. Kandungan lemak jenuh dan lemak trans yang terlalu banyak di tubuh dapat
meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik). Jika
hal ini terjadi, risiko penyakit jantung pun tinggi dan tidak dapat mencegah
komplikasi penyakit ginjal.
4. Kalium
Pada penderita gagal ginjal, konsumsi kalium yang terlalu banyak
bisa berbahaya. Ginjal yang rusak tidak lagi mampu menyeimbangkan kadar kalium
di dalam darah, sehingga menimbulkan kondisi yang disebut hiperkalemia
(tingginya kadar kalium dalam darah). Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan
otot, gangguan irama jantung, atau bahkan serangan jantung.
Kalium sangat penting untuk tubuh karena membantu menjaga
keseimbangan cairan dan mengendalikan tekanan darah. Sumber utama kalium antara lain bayam, buncis,
apel, alpukat, pepaya, jeruk, pisang, susu dan produk olahannya, serta jenis
garam tertentu. Namun, pasien gagal ginjal justru perlu mengurangi makanan tinggi
kalium karena ginjal mereka tidak lagi mampu mengendalikan kadar kalium dalam
darah. pada penderita
gagal ginjal, konsumsi kalium yang terlalu banyak bisa berbahaya.
Pemilihan
makanan rendah kalium akan membantu saraf dan otot bekerja dengan benar dan
mencegah komplikasi gagal ginjal berupa masalah jantung. Jika memungkinkan,
cobalah memilih makanan dan minuman yang dapat menurunkan kadar kalium,
seperti: buah segar, seperti apel dan
persik, sayuran, seperti wortel dan kacang hijau, jus apel dan anggur, nasi putih, dan pasta serta roti putih.
5. Fosfor dan kalsium
Fosfor adalah mineral yang dapat ditemukan di
hampir setiap makanan dan membantu ginjal menyaring limbah yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh. Namun, pasien gagal ginjal tidak dapat membuang mineral
yang memperkuat tulang ini. Ginjal yang sehat akan menyaring kelebihan fosfor dari dalam
darah. Jika ginjal rusak, fungsi tersebut tidak lagi berjalan dengan baik,
sehingga bisa terjadi hiperfosfatemia (tingginya kadar fosfor dalam
darah).Kadar fosfor yang tinggi dapat menyebabkan gatal-gatal dan menarik
kalsium dari tulang, sehingga tulang menjadi rapuh dan kalsium menumpuk di
pembuluh darah, paru-paru, mata, dan jantung.
Sedangkan penumpukan kalsium (hiperkalsemia) tidak
hanya dapat menimbulkan nyeri dan kelemahan otot, tapi juga sesak napas, detak
jantung tidak beraturan, penurunan daya ingat, dan kerusakan ginjal lebih
lanjut. Maka dari itu, pasien gagal ginjal perlu menjalani diet rendah
fosfor agar ginjal tidak bekerja terlalu keras.Beberapa makanan rendah fosfor
yang dapat menjadi cara mencegah komplikasi gagal ginjal, antara lain: buah dan sayuran segar, sereal jagung atau nasi gandum, serta popcorn
tanpa garam atau mentega tambahan.
6. Cairan
Tidak hanya pengaturan menu makanan, pengaturan
jumlah cairan juga sangat diperlukan pada penderita penyakit ginjal kronis
stadium akhir, karena konsumsi cairan dalam jumlah normal sekalipun dapat
menyebabkan sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru sehingga Anda
kesulitan bernafas. Untuk pembatasan cairan dihitung berdasarkan kondisi
penderita, jumlah urine yang keluar, dan prosedur dialisis (cuci darah) yang digunakan. Cairan yang dimaksud bukan hanya air
yang diminum, tetapi juga air yang terdapat dalam masakan dan makanan/minuman
beku apabila dicairkan. Oleh karena itu, pada diet penyakit ginjal, lebih
disarankan makanan yang dipanggang, ditumis, atau dikukus.
Memenuhi kebutuhan cairan harian memang perlu agar organ
tubuh dapat bekerja dengan baik. Namun, hal ini tidak berlaku bagi pasien penyakit
ginjal, baik pada orang dewasa maupun anak karena ginjal yang rusak ternyata
tidak dapat membuang cairan secara maksimal. Oleh sebab itu, kebutuhan cairan pasien penyakit ginjal berbeda dengan orang yang
sehat. Sebagai contoh, pasien gagal
ginjal tidak dianjurkan untuk minum kopi. Pasalnya, kafein dapat memperparah
kondisi penyakit ginjal, terutama ketika Anda memiliki sindrom metabolik.
Mengikuti diet sehat penyakit ginjal memang bisa
terasa berat. Meski demikian, pembatasan jenis makanan tertentu sangat
diperlukan untuk mengurangi penumpukan zat-zat sisa metabolisme yang berpotensi
menimbulkan komplikasi dan menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut. Dengan
menjalankan diet sehat ini diharapkan penderita penyakit ginjal dapat menjalani
hidup lebih berkualitas.
( Doc
Hukormas RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar