Senin, 12 April 2021

Diet Sehat untuk Penderita Penyakit Ginjal

       
Diet Sehat untuk Penderita Penyakit Ginjal

        Narasumber : Marlinda Hasmi, S.Kep (RSMH Palembang)

 

Pengaturan pola makan dan menu makanan merupakan salah satu hal yang terpenting bagi penderita penyakit ginjal karena banyak makanan yang mungkin bergizi untuk orang yang tidak menderita penyakit ginjal justru bisa memperparah kondisi penyakit ini. Pengaturan pola makan dan menu makanan inilah yang disebut dengan Diet. Diet ini sangat penting dilakukan terutama bagi penderita penyakit ginjal kronis yang tengah menjalani terapi dialisis.

Diet untuk penderita penyakit ginjal bertujuan untuk menyeimbangkan kadar elektrolit, mineral dan cairan di dalam tubuh supaya meringankan beban kerja ginjal yang telah mengalami kerusakan dan penurunan fungsi, di mana organ ginjal tidak bisa lagi mengeluarkan zat-zat sisa dan racun dari dalam tubuh.

Diet ini juga penting bagi penderita penyakit ginjal yang juga memiliki penyakit tekanan darah tinggi dan diabetes. Sehingga, dapat mengontrol tekanan darah tinggi mereka bahkan diperlukan untuk mengendalikan gula darah lewat pemilihan makanan dan minuman. Dengan demikian diet ini dapat membantu melindungi ginjal dari kerusakan yang lebih parah serta mencegah terjadinya komplikasi misalnya penyakit jantung atau edema paru.

Dalam diet sehat untuk penderita penyakit ginjal ini, ada beberapa nutrisi yang perlu dibatasi asupannya karena ginjal tidak mampu lagi membuang kelebihan nutrisi tersebut. Beberapa nutrisi yang perlu dibatasi adalah:         

      1.Protein

Diet rendah protein sangat diperlukan oleh penderita penyakit ginjal. Protein memang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan mendapatkan energi. Tetapi, pada penderita penyakit  ginjal, konsumsi makanan sumber protein dalam jumlah tinggi akan memperberat kerja ginjalnya dan memperparah kerusakan ginjal karena ginjal bekerja lebih keras untuk membuang limbah.

Selain itu, sisa metabolisme protein yang seharusnya dapat dikeluarkan melalui urine tidak bisa lagi disaring dan dibuang oleh ginjal. Oleh karena itu, pembatasan asupan protein perlu dilakukan untuk mengurangi penumpukan zat ini di dalam darah.

Tujuan diet ini menurut Kementerian Kesehatan RI adalah mencukupi kebutuhan zat gizi agar sesuai dengan fungsi ginjal, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, memperlambat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut, serta menjaga stamina agar pasien dapat beraktivitas normal.

 

2. Natrium

 

Natrium (sodium) banyak terkandung di dalam garam. Pengurangan kadar natrium dan garam dalam makanan bisa membantu Anda mengontrol tekanan darah tinggi. Diet rendah garam dan natrium juga membuat para penderita penyakit ginjal tidak cepat haus dan mencegah tubuh menahan cairan berlebih. Pada penderita penyakit ginjal, hal ini akan membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih keras. Diet rendah natrium penting untuk mencegah pembengkakan organ tubuh akibat penumpukan cairan, tekanan darah tinggi, dan gagal jantung. Selain itu, Anda juga harus membatasi asupan makanan yang mengandung kurang dari 2.300 mg sodium per harinya. Begini cara membatasi asupan sodium harian Anda menurut National Institute of Diabetes and Digestive, and Kidney Disease.

-       Membeli makanan segar karena natrium sering ditemukan di makanan siap saji.

-       Memasak makanan dari awal ketimbang menyiapkan makanan beku.

-       Mengganti garam dengan rempah-rempah dan bumbu bebas natrium.

-       Memeriksa kandungan natrium pada label fakta gizi di setiap makanan.

-       Mencuci bersih sayuran, daging, dan ikan dengan air sebelum dimasak.

3. Lemak

Pasien gagal ginjal harus memperhatikan asupan lemak. Hal ini dikarenakan jenis dan jumlah lemak yang salah dapat meningkatkan risiko pembuluh darah tersumbat dan risiko penyakit jantung. Lemak adalah sumber energi dan membantu memproduksi zat yang dapat mengatur tekanan darah. Namun, diet rendah lemak ini ternyata perlu dilakukan bagi penderita penyakit ginjal.                                                                                                   

Apa saja yang perlu dilakukan agar terhindar dari konsumsi lemak berlebih? Ganti teknik menggoreng dengan panggang, bakar, atau tumis makanan. Potong lemak dari daging dan membuang kulit ayam sebelum makan. Ganti minyak goreng dan mentega dengan minyak zaitun atau minyak wijen. Batasi asupan lemak jenuh dan lemak trans dengan membaca label makanan. Kandungan lemak jenuh dan lemak trans yang terlalu banyak di tubuh dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik). Jika hal ini terjadi, risiko penyakit jantung pun tinggi dan tidak dapat mencegah komplikasi penyakit ginjal.

4. Kalium

Pada penderita gagal ginjal, konsumsi kalium yang terlalu banyak bisa berbahaya. Ginjal yang rusak tidak lagi mampu menyeimbangkan kadar kalium di dalam darah, sehingga menimbulkan kondisi yang disebut hiperkalemia (tingginya kadar kalium dalam darah). Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan otot, gangguan irama jantung, atau bahkan serangan jantung.

Kalium sangat penting untuk tubuh karena membantu menjaga keseimbangan cairan dan mengendalikan tekanan darah. Sumber utama kalium antara lain bayam, buncis, apel, alpukat, pepaya, jeruk, pisang, susu dan produk olahannya, serta jenis garam tertentu. Namun, pasien gagal ginjal justru perlu mengurangi makanan tinggi kalium karena ginjal mereka tidak lagi mampu mengendalikan kadar kalium dalam darah. pada penderita gagal ginjal, konsumsi kalium yang terlalu banyak bisa berbahaya.

Pemilihan makanan rendah kalium akan membantu saraf dan otot bekerja dengan benar dan mencegah komplikasi gagal ginjal berupa masalah jantung. Jika memungkinkan, cobalah memilih makanan dan minuman yang dapat menurunkan kadar kalium, seperti: buah segar, seperti apel dan persik, sayuran, seperti wortel dan kacang hijau, jus apel dan anggur, nasi putih, dan pasta serta roti putih.

 

5. Fosfor dan kalsium

 

Fosfor adalah mineral yang dapat ditemukan di hampir setiap makanan dan membantu ginjal menyaring limbah yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Namun, pasien gagal ginjal tidak dapat membuang mineral yang memperkuat tulang ini. Ginjal yang sehat akan menyaring kelebihan fosfor dari dalam darah. Jika ginjal rusak, fungsi tersebut tidak lagi berjalan dengan baik, sehingga bisa terjadi hiperfosfatemia (tingginya kadar fosfor dalam darah).Kadar fosfor yang tinggi dapat menyebabkan gatal-gatal dan menarik kalsium dari tulang, sehingga tulang menjadi rapuh dan kalsium menumpuk di pembuluh darah, paru-paru, mata, dan jantung.

 

Sedangkan penumpukan kalsium (hiperkalsemia) tidak hanya dapat menimbulkan nyeri dan kelemahan otot, tapi juga sesak napas, detak jantung tidak beraturan, penurunan daya ingat, dan kerusakan ginjal lebih lanjut. Maka dari itu, pasien gagal ginjal perlu menjalani diet rendah fosfor agar ginjal tidak bekerja terlalu keras.Beberapa makanan rendah fosfor yang dapat menjadi cara mencegah komplikasi gagal ginjal, antara lain: buah dan sayuran segar, sereal jagung atau nasi gandum, serta popcorn tanpa garam atau mentega tambahan.

 

6. Cairan

 

Tidak hanya pengaturan menu makanan, pengaturan jumlah cairan juga sangat diperlukan pada penderita penyakit ginjal kronis stadium akhir, karena konsumsi cairan dalam jumlah normal sekalipun dapat menyebabkan sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru sehingga Anda kesulitan bernafas. Untuk pembatasan cairan dihitung berdasarkan kondisi penderita, jumlah urine yang keluar, dan prosedur dialisis (cuci darah) yang digunakan. Cairan yang dimaksud bukan hanya air yang diminum, tetapi juga air yang terdapat dalam masakan dan makanan/minuman beku apabila dicairkan. Oleh karena itu, pada diet penyakit ginjal, lebih disarankan makanan yang dipanggang, ditumis, atau dikukus.

 

Memenuhi kebutuhan cairan harian memang perlu agar organ tubuh dapat bekerja dengan baik. Namun, hal ini tidak berlaku bagi pasien penyakit ginjal, baik pada orang dewasa maupun anak karena ginjal yang rusak ternyata tidak dapat membuang cairan secara maksimal. Oleh sebab itu, kebutuhan cairan pasien penyakit ginjal berbeda dengan orang yang sehat. Sebagai contoh, pasien gagal ginjal tidak dianjurkan untuk minum kopi. Pasalnya, kafein dapat memperparah kondisi penyakit ginjal, terutama ketika Anda memiliki sindrom metabolik.

 

Mengikuti diet sehat penyakit ginjal memang bisa terasa berat. Meski demikian, pembatasan jenis makanan tertentu sangat diperlukan untuk mengurangi penumpukan zat-zat sisa metabolisme yang berpotensi menimbulkan komplikasi dan menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut. Dengan menjalankan diet sehat ini diharapkan penderita penyakit ginjal dapat menjalani hidup lebih berkualitas.

 

( Doc Hukormas RSMH)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)

  PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)   Rumah sakit    merupakan fasilitas umum yang keb...