Perkembangan Manajemen Tidur Pada Pasien Kritis
I. Latar Belakang
Sebagian besar pasien kritis mengalami gangguan tidur yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan karena menurunkan system imun, mengganggu kerja jantung, hiperkapni, hipoventilasi, gangguan metabolik, dan menurunkan kualitas hidup. Intervens igangguan tidur sebelumnya banyak berfokus pada pemberian obat-obatan yang justru menimbulkan efek samping sehingga dibutuhkan terapi non-farmakologi sebagai pilihan intervensi yang lebih aman dan murah.
Terapi tersebut diantaranya akupresur, aromaterapi, eye mask, earplug, foot massage, back massage. Berbagai terapi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tidur pasien yang dirawat di intensive care.
II. Material dan metodologi
Metodologi artikel ini adalah studi literature naratif. Data base bibliografi terkomputerisasi (ebscohost, proquest, google scholar) dilakukan penelusuran mulai tahun 2010-2015. Untuk penelitian Random Contol Trial dengan kata kunci sleep disturbance, intensive care unit, quality of sleep.
III. Hasil
12 artikel yang melibatkan 705 pasien membahas mengenai terapi non farmakologi pada pasien ICU yang mengalami gangguan tidur. Penggunaan aroma terapi (p<0,05), akupresure dengan minyak valerian 2,5% (p<0,05), foot massage (p=0,01), earplug & eye mask(p<0,05), strok massage (p<0,05) telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas tidur. Penelitian dilakukan dalam rentang waktu20 menit-9 jam. Penggunaan setiap terapi tersebut dalam meningkatkan kualitas tidur mengalami perkembangan dari tahun 2010-2015.
IV. Pembahasan
Tahun 2010 dan 2011 pengunaan aromaterapi jenis lavender di ICU diletakkan pada potongan kain berjarak 20 cm selanjutnya pada tahun 2013 menggunakan campuran lavender, chamomile dan neroli yang diletakkan dibawah bantal.
Terapi akupresur mengalami perkembangan dari tahun 2012-2015 dimana tahun 2012 dilakukan pada tiga titik ditelinga, pergelangan tangan dan telapak kaki.Tahun 2015 terdapat dua tambahan titik dari tahun sebelumnya yaitu dahi dan kepala bagian belakang.
Terapi pijat juga mengalami perkembangan dimana tahun 2010 terapi pijat dilakukan pada leher bahu dan punggung selanjutnya tahun 2014 dilakukan modifikasi yang difokuskan pada kaki.
Pada awalnya penggunaan eye mask di ICU tahun 2013 hanya diberikan secara tunggal sedangkan tahun 2014 dikombinasikan dengan earplug selanjutnya tahun 2015 ditambahkan dengan pemberian terapi music relaksasi selama 30 menit.
Penggunaan seluruh terapi tersebut berlandaskan pada teori keperawatan dan kerangka konsep yaitu Florence Nightingale yang terkait dengan modifikasi lingkungan pada penggunaan aroma terapi, eye mask, ear plug; Kolcaba berkaitan dengan pemberian kenyamanan pasien pada terapi massage dan Betty Neuman berkaitan dengan peningkatan relaksasasi melalui akupresur.
V. Kesimpulan
Studi ini menyimpulkan bahwa terapi-terapinon-farma kologi tersebut mengalami perkembangan dan efektif dalam meningkatkan kualitas tidur sehingga dapat diaplikasikan oleh perawat ICU sebagai pilihan intervensi keperawatan.
Referensi
Beltrami, F.G., Nguyen, X.L.,, Pichereau, C., Maury, E., Fleury, B., et al. 2015. Sleep in the intensive care unit. J Bras Pneumol. 2015;41(6):539-546
Cho, Min, Hur, Lee. 2013. Effects of Aromatherapy on the Anxiety, Vital Signs, and Sleep Quality of Percutaneous Coronary Intervention Patients in Intensive Care Units. Hindawi Publishing Corporation Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine Volume 2013, Article ID 381381, 6 pages.
Gnatta, J.Z., Kurebayashi, L.F.S.,Turrini, R.N.T., Silva, M.J.P. 2016.Aromatherapy And Nursing: Historical and Theoretical Conception. Rev Esc Enferm USP;50(1):127-33. DOI:http://dx.doi.org/10.1590/S0080-623420160000100017
Howard, P.K. dan Steinmann, R.A., 2010. Sheehy’s Emergency Nursing Principles and Practice. 6 ed. Elsevier Mosby: St. Louis
Kamdar BB, Needham DM, Collop NA. Sleep deprivation in critical illness: its role in physical and psychological recovery. J Intensive Care Med. 2012;27(2):97-111. http://dx.doi. org/10.1177/0885066610394322
Kozier B, Erb G, Berman A, Snyder SJ. Fundamental Concepts and Skills for Nursing. 8th ed. Philadelphia: Sunders; 2008. p. 1162.
Le Guen, Robin, Lebard, Arnulf, Langeron. 2013. Earplugs and eye masks vs routine care prevent sleep impairment in post-anaesthesia care unit: a randomized study. British Journal of Anaesthesia Page 1 of 7 doi:10.1093/bja/aet304.
Lytle, Mwatha, Davis. 2014. Effect Of Lavender Aromatherapy On Vital Signs And Perceived Quality Of Sleep In The Intermediate Care Unit: A Pilot Study. AJCC american Journal Of Critical Care, January 2014, Volume 23, No. 1 doi: http://dx.doi.org/10.4037/ajcc2014958
Mashayekhi, Arab, Pilevarzadeh, Amiri, Rafiei. 2013. The effect of eye mask on sleep quality in patients of coronary care unit. Sleep Science Volume : 6, Issue: 03, Page : 108-111
Moeini, Khadibi, Bekhradi, Mahmoudian, Nazari. 2010. Effect of aromatherapy on the quality of sleep in ischemic heart disease patients hospitalized in intensive care units of heart hospitals of the Isfahan University of Medical Sciences. IJNMR/Autumn 2010; Vol 15, No 4
Tisserand R. 2004. The Art of Aromatherapy. 2nd ed. Saffron Walden: CW Daniel.
Urden, Stacy, Lough. 2012 . Ciritical care Nursing: Diagnoses and Management. Mosby: Elseiver lnc.
Walters C. Illustrated elements of aromatherapy. New York: Metro Books; 1998.
Yazdannik, Zareie, Hasanpour, Kashefi. 2014. The effect of earplugs and eye mask on patients’ perceived sleep quality in intensive care unit. Iranian journal of nursing and midwifery research Volume : 19, Issue: 6, Page : 673-678
Zolfaghari M, Farokhnezhad AP, Asadi NA, Ajri KM. Modification of Environmental Factors on Quality of Sleep among Patients Admitted to CCU. Hayat 2012;18:61-8.
( Doc. Hukormas RSMH )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar