Deteksi Dini Penyakit Gagal Ginjal Kronik &
Pencegahannya
Narasumber;
Rosalina, AMK (Instalasi Hemodialisis)
Data global di tahun 2019
menunjukkan, satu dari tiga orang umumnya berisiko mengalami penyakit ginjal
kronis. Saat ini, 10% dari penduduk dunia mengalami kondisi gagal ginjal
kronis. Namun sembilan dari sepuluh orang tersebut tidak menyadari kondisi
penyakitnya. Sayangnya kondisi tersebut baru diketahui saat ginjal sudah parah
bahkan sudah masuk ke tahap
gagal ginjal yang hanya dapat ditangani dengan cuci darah (hemodialisis) atau
cangkok ginjal
Penyakit gagal ginjal ini layaknya
fenomena gunung es, hanya sekitar 0,1% yang terdeteksi dan yang tidak terdeteksi sekitar 11−16 % kasus.
Gagal Ginjal Kronik adalah
penyakit ginjal yang
ditandai oleh hilangnya
fungsi ginjal secara gradual
dalam jangka waktu yang lama (National Kidney Foundation, 2018). Kondisi yang
menyebabkan gagal ginjal kronis yaitu diabetes atau tekanan darah tinggi yang
tidak terkontrol, penyakit autoimun, seperti penyakit lupus, penyakit ginjal
(polikistik, sindrom nefritis, glomerulonefritis, batu ginjal, atau infeksi
ginjal berulang), gangguan pada prostat, riwayat penyakit ginjal dalam
keluarga, obesitas, dan kebiasaan merokok.
Pada awalnya, penyakit Ginjal kronis
tidak menunjukkan gejala yang khas sehingga penyakit ini sering terlambat diketahui. Tanda dan
gejala yang timbul karena penyakit Ginjal sangat umum dan dapat ditemukan pada
penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi buang air kecil
dalam sehari, adanya darah dalam urin, mual dan muntah serta bengkak, terutama
pada kaki dan pergelangan kaki (Depkes, 2018).
Deteksi dini merupakan kegiatan
praklinik untuk menemukan resiko sebelum penyakit itu berkembang sepenuhnya
(Medical Dictionary, 2018). Deteksi dini resiko GGK bisa dilakukan dengan
skrining DM, hipertensi, Cardio
Vascular Disease dan riwayat kesehatan keluarga (National Institute of Health,
2018). CDC (2018) menyatakan bahwa DM dan hipertensi merupakan faktor dominan
penyebab GGK. Oleh karena itu, deteksi
dini GGK perlu difokuskan pada pemeriksaan kadar gula
darah dan pengukuran tekanan darah untuk menemukan hallmark evidence DM dan hipertensi.
Untuk mencegah gagal ginjal, Anda dapat melakukan beberapa upaya yaitu:
1.
Menerapkan gaya hidup sehat, misalnya banyak minum air putih,
tidak merokok dan menghindari asap rokok, tidak minum minuman beralkohol, serta
rajin berolahraga
2. Mengonsumsi makanan sehat,
seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan lemak sehat, serta menjauhi makanan
penyebab gagal ginjal
3.
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap tahun
untuk memantau kondisi ginjal, terutama bagi penderita penyakit tertentu,
seperti diabetes dan hipertensi
4. Menghindari konsumsi
obat-obatan, suplemen kesehatan, atau obat herbal secara berlebihan dan tanpa
rekomendasi dokter, Bagi penderita diabetes, hipertensi, dan jenis penyakit
ginjal lainnya, pastikan Anda menjalani pengobatan sesuai dengan anjuran dokter.
Referensi:
1. Sofiana Nurchayati1, , Tukimin bin Sansuwito2, Siti Rahmalia3, Gambaran Deteksi Dini Penyakit Gagal Ginjal Kronik Pada Masyarakat Kec. Tambang, Kabupaten Kampar. Jurnal Ners Indonesia, Vol.9 No.1, September 2018.
2. Depkes. 2018. Cegah dan Kendalikan Penyakit Ginjal dengan CERDIK dan PATUH. http://www.depkes.go.id
3. National Kidney Foundation (2018) Global Fact about Kidney Disease. National Kidney Foundation, Inc., 30 East 33rd Street, New York. Bisa diakses di https://www.kidney.org/
Dr.Kevin Adrian. Penyebab Gagal Ginjal dan Pencegahannya. Alo Dokter: 29 Oktober 2019
( Doc Hukormas RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar