Senin, 29 Maret 2021

Deteksi Dini Penyakit Gagal Ginjal Kronik & Pencegahannya

 

Deteksi Dini Penyakit Gagal Ginjal Kronik & Pencegahannya

Narasumber; Rosalina, AMK (Instalasi Hemodialisis)

 

Penyakit ginjal adalah penyakit tidak menular dan saat ini menyerang sekitar jutaan orang di seluruh dunia. Penyakit ginjal sendiri diketahui selalu meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri penyakit ginjal kronis pada tahun 2013 sebanyak 3.800 orang, kemudian meningkat tajam pada tahun 2018 menjadi satu juta orang.

Data global di tahun 2019 menunjukkan, satu dari tiga orang umumnya berisiko mengalami penyakit ginjal kronis. Saat ini, 10% dari penduduk dunia mengalami kondisi gagal ginjal kronis. Namun sembilan dari sepuluh orang tersebut tidak menyadari kondisi penyakitnya. Sayangnya kondisi tersebut baru diketahui saat ginjal sudah parah

bahkan sudah masuk ke tahap gagal ginjal yang hanya dapat ditangani dengan cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal

Penyakit gagal ginjal ini layaknya fenomena gunung es, hanya sekitar 0,1% yang terdeteksi  dan yang tidak terdeteksi sekitar 11−16 % kasus.

Gagal Ginjal Kronik  adalah  penyakit  ginjal  yang  ditandai  oleh  hilangnya  fungsi  ginjal secara gradual dalam jangka waktu yang lama (National Kidney Foundation, 2018). Kondisi yang menyebabkan gagal ginjal kronis yaitu diabetes atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, penyakit autoimun, seperti penyakit lupus, penyakit ginjal (polikistik, sindrom nefritis, glomerulonefritis, batu ginjal, atau infeksi ginjal berulang), gangguan pada prostat, riwayat penyakit ginjal dalam keluarga, obesitas, dan kebiasaan merokok.

Pada awalnya, penyakit Ginjal kronis tidak menunjukkan gejala yang khas sehingga penyakit  ini sering terlambat diketahui. Tanda dan gejala yang timbul karena penyakit Ginjal sangat umum dan dapat ditemukan pada penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urin, mual dan muntah serta bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki (Depkes, 2018).

Deteksi dini merupakan kegiatan praklinik untuk menemukan resiko sebelum penyakit itu berkembang sepenuhnya (Medical Dictionary, 2018). Deteksi dini resiko GGK bisa dilakukan dengan skrining DM, hipertensi, Cardio Vascular Disease dan riwayat kesehatan keluarga (National Institute of Health, 2018). CDC (2018) menyatakan bahwa DM dan hipertensi merupakan faktor dominan penyebab GGK. Oleh karena itu, deteksi  dini  GGK  perlu difokuskan pada pemeriksaan kadar gula darah dan pengukuran tekanan darah untuk menemukan hallmark evidence DM dan hipertensi.

Untuk mencegah gagal ginjal, Anda dapat melakukan beberapa upaya yaitu:

 

1.    Menerapkan gaya hidup sehat, misalnya banyak minum air putih, tidak merokok dan menghindari asap rokok, tidak minum minuman beralkohol, serta rajin berolahraga

2.    Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan lemak sehat, serta menjauhi makanan penyebab gagal ginjal

3.    Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap tahun untuk memantau kondisi ginjal, terutama bagi penderita penyakit tertentu, seperti diabetes dan hipertensi

4.    Menghindari konsumsi obat-obatan, suplemen kesehatan, atau obat herbal secara berlebihan dan tanpa rekomendasi dokter, Bagi penderita diabetes, hipertensi, dan jenis penyakit ginjal lainnya, pastikan Anda menjalani pengobatan sesuai dengan anjuran dokter.


Referensi:

 

1.        Sofiana Nurchayati1, , Tukimin bin Sansuwito2, Siti Rahmalia3, Gambaran Deteksi Dini Penyakit Gagal Ginjal                   Kronik Pada Masyarakat Kec. Tambang, Kabupaten Kampar. Jurnal Ners Indonesia, Vol.9 No.1, September 2018.

2.        Depkes. 2018. Cegah dan Kendalikan Penyakit Ginjal dengan CERDIK dan PATUH. http://www.depkes.go.id

3.        National Kidney Foundation (2018) Global Fact about Kidney Disease. National Kidney Foundation, Inc., 30 East              33rd Street, New York. Bisa diakses di https://www.kidney.org/ 

        Dr.Kevin Adrian. Penyebab Gagal Ginjal dan Pencegahannya. Alo Dokter: 29 Oktober 2019

 

( Doc Hukormas RSMH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)

  PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)   Rumah sakit    merupakan fasilitas umum yang keb...