Sabtu, 30 Oktober 2021

EDUKASI CARA PENGGUNAAN OBAT TETES TELINGA YANG TEPAT

 

EDUKASI CARA PENGGUNAAN OBAT TETES TELINGA YANG TEPAT

Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep An (RSMH Palembang)

 

Telinga merupakan salah satu panca indra utama pada tubuh manusia yang memiliki fungsi sebagai indra pendengaran yang sangat diperlukan dalam memudahkan komunikasi antar manusia. Proses mendengar dalam telinga manusia melibatkan mekanisme yang kompleks mulai dari gelombang suara memasuki liang telinga dan menggetarkan membrane timpani dan diteruskan melewati tiga tulang pendengaran kemudian di transmisikan ke otak dan diterjemahkan menjadi suara yang kita dengar sehari-hari. Intensitasfrekuensi suara yang dapat diterima manusia rentang sekitar 20 Hz sampai 20 kHz.

Mengingat pentingnya fungsi telinga maka diperlukan perhatian yang khusus dalam menjaga kesehatan telinga. Kebiasaan masyarakat dalam membersihkan telinga menggunakan cotton buds dapat menyebabkan trauma pada liang telinga. Penelitian yang dilakukan oleh Olajide et all pada tahun 2015 menunjukan bahwa sebanyak 92,8% responden menggunakan cotton buds dan sebanyak 74,1% responden pernah mengalami gangguan pada telingan dan pendengaran. Menurut World Health Organisation (WHO) saat ini diperkirakan terdapat 360 juta (5%) penduduk dunia yang mengalami gangguan telinga dan pendengaran. Penyebab gangguan telinga dan pendengaran salah satunya adalah adanya sumbatan kotoran telinga (serumen prop).

Kesehatan telinga dan pendengaran dapat di capai dengan melakukan kebiasaan dan sikap yang sehat yang di dasari oleh pengetahuan yang baik mengenai cara merawat dan membersihkan telinga termasuk di dalamnya pengetahuan menggunakan obat tetes telinga. Meski terkesan sepele pemakaian obat tetes telinga perlu memerhatikan beberapa hal saatdigunakan, cara yang salah justru akan menghilangkan manfaat yang terkandung di dalam obat. Pastikan obat tetes telinga yang dipakai sesuai dengan keperluan, jika ingin mengobati infeksi telinga akibat bakteri maka pakailah obat tetes telinga yang berperan sebagai anti biotic.  Perhatikan juga cara penyimpanan obat tetes telinga ditempat yang memiliki suhu ruangan hindari di tempat lembab, panas, dan tekena sinar matahari langsung. Perhatikan pula telah membaca petunjuk pemkaian dalam kemasan. Berikut cara pemakaian obat tetes telinga yang benar dan tepat yaitu :

Persiapan :

a.      Cuci tangan terlebih dahulu

b.    Hangatkan terlebih dahulu kemasan obat dengan cara menggenggam selama 2 menit ( karena jika dingin dapat memicu rasa pusing berputar bila diteteskan kedalam telinga).

c.      Buka tutup botol obat dan letakkan botol obat di tempat yang kering, hindari menyentuh corong ujung mulut botol atau membiarkannya menyentuh benda apapun.

d.      Bila botol obat menggunakan pipet pastikan bahwa pipet bersih dan tidak retak.

       Tahap meneteskan obat

a.       Miringkan telingan menghadap ke atas dan Tarik daun telinga keatas dan kebelakang.

b.    Ambil botolobat dan mulai teteskan obat dengan memijat botol dengan perlahan, sesuai dosis obat yang diberikan dokter.

c.      Setelah diteteskan Tarik pelan daun telinga keatas dan kebawah untuk membantu cairan obat mengalir kedalam saluran telinga.

d.     Tetap miringkan kepala atau dalam posisi tidur selama 5 menit sambal menekan bagian depan telinga yang menonjol untuk mendorong obat kedalam.

Cara penyimpanan obat yang tepat

a.     Tutup botol rapat dan hindari ujung botol tak tersentuh benda apapun guna menjaga tetap steril.

b.    Bersihkan kelebihan obat yang menggenang disekitar bibir botol menggunakan tissue atau cotton bud

                       c.       Cuci tangan untuk membersihkan sisa obat yang menempel di tangan.

                      d.      Simpan botol di tempat kering dengan suhu ruangan, jangan terkena

                            sinar matahari langsung.

Apabila setelah memakai obat tetes telinga, telinga terasa gatal, panas, nyeri dan bengkak segera konsultasikan kedokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 Daftar Pustaka :

1.   Alberti Peter W. The Anatomy dan Physiology of the Ear and Hearing : Noise 2, July 2016 : WHO international.

 

2.     World Health Organization. Deafness and Hearing loss. Geneva : World Health Organization.2017.

3.     Kementerian KeseatanRepublik Indonesia, RisetKesehatan Dasar tahun 2019. Jakarta : Badan               Penelitian dan PengembanganRepublik Indonesia 2019.

( Doc Hukormas RSMH )

 


Jumat, 29 Oktober 2021

MENDUKUNG PASIEN YANG AKAN DI OPERASI

 

MENDUKUNG PASIEN YANG AKAN DI OPERASI

Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep An (RSMH Palembang)

 

Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun actual bagi integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress fisiologis maupun psikologis. Sebelum operasi pasien akan mengalami reaksi emosional berupa kecemasan. Ketakutan dan kecemasan tersebut dapat mempengaruhi respon fisiologis tubuh yang ditandai adanya perubahan fisik berupa meningkatnya frekuensi  pernapasan, nadi, gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol, telapak tangan yang lembab, gelisah, sering berkemih, dan menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang.

 

Persiapan yang baik selama periode operasi membantu menurunkan resiko operasi dan meningkatkan pemulihan pasca operasi. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mendukung mental pasien yang akan menjalani operasi diantaranya mengkaji terlebih dahulu mekanisme koping yang biasa digunakan pasien dalam menghadapi stress serta mengkaji hal-hal yang bisa digunakan untuk membantu pasien menghadapi ketakutan dan kecemasan sebelum operasi seperti adanya orang terdekat, tingkat perkembangan pasien,dan factor pendukung lain.

 

Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan timbulnya kecemasan adalah krisis yang dialami individu baik krisi perkembangan maupun krisis situasional. Kecemasan biasanya berhubungan dengan berbagai macam prosedur yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa, misalnya akibat prosedur pembedahan. Kecemasan pasien pre operatif disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah faktor pengetahuan dalam mengaplikasikan pencegahan kecemasan pada pasien pre operasi (Kustiawan, 2017)

 

Kenyamanan telah menjadi tujuan utama dari keperawatan, sebab dengan kenyamanan kesembuhan dapat di peroleh. Kenyamanan fisik (status fungsional tubuh) harus dipastikan dalam batas normal sebagai syarat operasi (Gruendemann& Fernsebner, 2011). Kenyamanan psikospritual mencangkup kepercayaan diridan motivasi agar pasien lebih tenang ketika menjalani prosedur invansif yang menyakitkan. Support system akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kenyamanan psikokultural. Kenyamanan lingkungan ruang rawat inap juga penting karena dapat membangkitkan optimesme pasien. Persiapan preoperasi berupa meningkatkan kenyamanan klien dapat menurunkan morbiditas maupun mortalitas yang bisa terjadi pada pasien pre operasi (Hasbullah, 2019).

 

Dukungan mental atau psikis pasien dapat dilakukan dengan cara membantu pasien mengetahui tentang tindakan-tindakan yang dialami pasien sebelum operasi, memberikan informasi pada pasien tentang waktu operasi, hal-hal yang akan dialami oleh pasien selama proses operasi. Persiapan mental yang kurang memadai dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pasien dan keluarganya sehingga tidak jarang pasien dan keluarga menolak operasi yang telah disetujui sebelumnya (Majid dkk, 2011).

 

Komunikasi dan bina hubungan saling percaya antara pasien dan perawat sangatlah penting pada saat proses pemberian informasi dan penguatan mental pasien.kecemasan terhadap pembiayaan operasi juga dialami oleh pasien pre operasi oleh karena itu perawat harus memberi kesempatan pasien dan keluarga untuk menanyakan segala prosedure yang ada berikut pembiayaan dan keuangan. 

 

DAFTAR PUSTAKA

1.         Kurniawan, Andika dkk. 2018. Pengetahuan Pasien Pre Operasi dalam Persiapan Pembedahan. Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 4 No 2.

2.         Annisaul, Fitria dkk. 2021. Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Operasi Batu Ginjal. Jurnal Ilmiah Stikes Kendal Volume 11 No. 3 Hal 603-608.

3.        Rosida, Ilma dkk. 2014. Kenyamanan Pasien Operasi Di Ruang Rawat Inap Bedah Marwah RSU Haji Surabaya. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

(Doc. Hukormas RSMH)

 


PENTINGNYA EDUKASI KELUARGA TENTANG PERAWATAN PASIEN DENGAN TRAKEOSTOMI DI RUMAH

 

PENTINGNYA EDUKASI  KELUARGA TENTANG PERAWATAN PASIEN DENGAN TRAKEOSTOMI DI RUMAH

Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep An (RSMH Palembang)

 

Trakeostomi adalah prosedur pembedahan dengan memasang selang melalui sebuah lubang ke dalam trakea untuk mengatasi obstruksi jalan napas bagian atas atau mempertahankan jalan napas dengan cara menggunakan ventilasi mekanik yang kontinue. Penggunaan trakeostomi jangka pendek untuk masalah akut dan jangka panjang (permanen) dengan selang dapat di lepas. Pada pasien dengan trakeostomi jangka panjang perlu dilakukan perawatan rutin secara benar dan tepat oleh keluarga dirumah agar kenyamanan pasien meningkat dan kebersihan rongga mulut terjaga.

Adapun komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi apabila pasien dengan trakeostomi tidak dilakukan perawatan secara rutin, benar, dan tepat yaitu akumulasi sekret yang menghambat jalan napas, infeksi pada lubang trakeostomi, disfagia, fistula trakeosesofagus, dan nekrosis.

Perawatan trakeostomi adalah tindakan membersihakan kulit disekitar lubang trakeostomi yang harus dilakukan seiap pagi dan sore hari atau lebih sering apabila kulit terlihat lembab, dan adanya kemerahan tanda infeksi. Perawatan trakeostomi ini dilakukan oleh perawat di rumah sakit kemudian di edukasi kan pada keluarga pasien untuk dilakukan di rumah. Edukasi dapat di berikan pada keluarga selama pasien masih dalam perawatan di rawat inap agar keluarga mandiri dan di perkuat melalui edukasi ulang saat pasien akan rawat jalan. Adapun persiapan alat dan prosedur tindakan untuk membersihkan trakeostomi yang diberitahukan pada keluarga pasien meliputi :

Persiapan Alat

1)        Kassa

2)        Kom kecil (2 buah)

3)        Nacl 0,9% dan atau Betadine

4)        Handscone

5)        Gunting

6)        Twillape (Tali)

7)        Sikat kecil

     Prosedur Tindakan :

a)        Melakukan kebersihan tangan (cuci tangan) dahulu

b)        Tarik kanul dalam secara berlahan ( dibersihkan minimal 1x sehari untuk melihat adanya kerak) bersihkan menggunakan sabun cair dan air hangat yang mengalir gunakan sikat kecil apabila sekret kental dan timbul kerak. Jika sudah bersih masukkan kembali kanul dalam.

c)        Bersihkan daerah trakeostomi, lalu ganti tali pengikat trakeostomi dengan tali yang bersih, dengan cara di ikat di lubang pengikat tali di sisi kiri dan kanan trakeostomi, kemudian ikat tali sesuaikan dengan ukuran leher pasien dan beri ruang sekitar 2 jari antara tali dan leher (saat mengganti tali, trakeostomi harus di pegang sesuai posisi karena beresiko lepas.

d)       Siapkan kassa yang telah dibasahi dengan betadine kemudian sisipkan di daerah trakeostomi.

Untuk mencegah kekeringan pada trakea, traketis atau pembentukan krusta edukasi keluarga mengenai penggunaan humidifier buatan dengan alat nebulizer, serta penghisapan sekret secara berkala untuk menurunkan resiko sumbatan dengan alat suction

 

DAFTAR PUSTAKA

Yuliastuti,Elly. 2018. Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Prosedur Suction pada Pasien yang Terpasang Trakeostomi di Ruang Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr Kariadi Semarang : FIKK Universitas Muhammadiyah Semarang.

 

Hadiwikarta A, Rusmarjono, Soepardi E. Penanggulangan Sumbatan Laring. In:  Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. 5th ed. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2003. p; 204-209

 

( doc. Hukormas RSMH)

 



Rabu, 27 Oktober 2021

Benarkah Mandi di malam hari Penyebab Rematik??

 

Benarkah Mandi di malam hari Penyebab Rematik??
Narasumber : Hernani.Skep.Ners  (RSMH Palembang)

 

Penyakit artritis reumatoid merupakan salah satu dari beberapa jenis kondisi peradangan pada sendi (artritis). Selain artritis reumatoid, ada juga jenis radang sendi lainnya, seperti kasus osteoarthritis (pengapuran) atau gout arthritis (radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam tubuh)

Berbeda tipe radang sendi, berbeda pula penyebabnya. Banyak yang beranggapan bahwa kebiasaan mandi di malam hari terutama dengan air dingin merupakan penyebab dari 'rematik'. Mitos atau fakta?

 

 

·         Penyebabnya adalah sistem imun yang bekerja tidak semestinya

 

Pernahkah mendengar istilah penyakit autoimun? Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh normalnya berfungsi untuk mendeteksi dan menghancurkan kuman atau substansi merugikan lain yang masuk ke dalam tubuh agar terhindar dari penyakit.

 

Pada sebagian orang, sistem imun salah mengenali sel tubuh yang sehat sebagai ancaman dan bekerja menghancurkannya. Artritis reumatoid adalah salah satu dari sekian banyak jenis penyakit autoimun. Orang dengan artritis reumatoid, sistem imun dapat merusak sel sehat di banyak bagian tubuh. Namun, gangguan paling sering terjadi di bagian persendian. Sebagai akibatnya, penderita akan mengalami keluhan utama berupa nyeri sendi.

 

·         Nyeri sendi adalah gejala utamanya

 

Nyeri pada persendian adalah keluhan yang paling sering dialami oleh mereka yang menderita artritis reumatoid. Tingkat keparahannya beragam, mulai dari ringan hingga berat. Selain itu, gejala lain yang bisa timbul pada penyakit ini adalah sendi kaku, pembengkakan di area sendi, serta demam.

 

Sendi kaku pada kasus artritis reumatoid umumnya terjadi di pagi hari setelah bangun tidur dan berlangsung relatif lama (lebih dari 30 menit bahkan lebih dari satu jam). Peradangan umumnya terjadi di beberapa tempat secara bersamaan dan letaknya simetris, misalnya pada kedua pergelangan tangan dan kaki. 

Berbeda dengan kasus pengapuran atau osteoarthritis yang penderitanya sering mengalami bunyi gemeretak pada sendi (krepitasi), pada kasus artritis reumatoid bunyi krepitasi ini tidak lazim dijumpai, tetapi lebih sering timbul pembengkakan akibat penimbunan cairan dan peradangan yang terjadi pada sendi. Pemeriksaan darah juga akan dibutuhkan untuk memastikan diagnosis artritis reumatoid.

 

·         Keluhan biasanya timbul pada saat penyakit berstatus aktif (flare)

 

Penderita artritis reumatoid umumnya tidak akan kesakitan sepanjang waktu, biasanya timbul pada saat periode aktif penyakit atau biasanya dikenal dengan istilah flare. Keparahan gejala dan frekuensi terjadinya flare akan berbeda antara satu pasien dengan pasien lainnya.

Beberapa pasien bahkan jarang sekali mengalami flare. Walaupun begitu, penyakit ini merupakan jenis penyakit progresif yang akan berlanjut meski tanpa gejala.

 

·         Bisa menyerang segala umur dan lebih sering terjadi pada kaum perempuan

 

Berbeda dengan radang sendi jenis osteoarthritis yang umumnya terjadi pada kelompok usia lanjut, radang sendi jenis artritis reumatoid relatif terjadi pada semua usia. Hanya saja, awal mula gejala (onset) bisa berbeda-beda. Umumnya, keluhan mulai dirasakan oleh penderita di rentang usia 30-60 tahun. Selain itu, penyakit artritis reumatoid juga 2-3 kali lipat lebih tinggi diderita oleh kaum wanita dibandingkan pria.

  

·         Penyakit ini berlangsung seumur hidup tetapi dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat

 

Karena merupakan hasil dari proses autoimun, maka pada dasarnya seseorang dengan artritis reumatoid akan mengalaminya seumur hidup. Tidak sedikit pasien yang berhasil mencapai remisi atau kontrol penyakit yang baik berupa absennya keluhan pada sendi serta hasil pemeriksaan laboratorium terkait yang baik.

Sekali lagi, kebiasaan mandi malam dapat menyebabkan rematik sesungguhnya hanya MITOS. Hanya saja pada beberapa orang, suhu dingin memang dapat memperparah kondisi kekakuan sendi.

 

Referensi

Afriyanti Fajriyah N.(2009) Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang penyakit Rhematoid Arthritis di Panti Sosial Tresnma werdha (PSTW) Budi Mulia I cipayung Jakarta.Skripsi.Universitas Islam Negri Syarif Hidayahtullah: Jakarta

( Doc Hukormas)

 



PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)

  PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)   Rumah sakit    merupakan fasilitas umum yang keb...