Generasi Unggul
Narasumber: Ardiansyah, SKM. M.M (RSMH
Palembang)
Akhir – akhir ini sering mendengar kata-kata unggul. Jika kita mencermati, dalam kata – kata unggul ada proses yang bernama seleksi dan kompetisi.
Kutipan surat di atas sedikit menceritakan tentang asal – usul penciptaan manusia. Manusia sejatinya adalah mahluk yang unggul. Jika kita melihat pada proses terciptanya manusia, maka keberadaan kita adalah bukti dari keunggulan kita saat proses pembuahan, dari 300 juta sel sperma yang memasuki vagina, hanya ratusan sel sperma yang akan mencapai tuba falopi (lokasi sel telur berada). Dari ratusan sperma tersebut, hanya ada satu sperma yang bertemu dengan sel telur, lalu proses pembuahan itu terjadi untuk menjadi Zigot yang akan berkembang menjadi Embrio (bakal janin). Embrio itu adalah yang paling unggul diantara ratusan yang unggul.
Jadi, sejak awal penciptaan, kita telah mengalami proses
seleksi dan kompetisi. Lalu bagai mana mempertahankan dan mengembangkan potensi
unggul yang kita miliki ?
1. Potensi fisik,
seperti semboyan yang sering kita dengar ‘mens sana di corpore sano’ didalam
tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah orang yang paling indah penampilan fisiknya dan paling sempurna
kepribadiannya. Kesempurnaan dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh insan
lainnya.
2. Potensi akal,
yang menjadikan manusia berbeda dari mahluk lainnya adalah akal yang dimikinya.
Akal manusia dapat dimaksimalkan dengan banyak membaca sebagai mana bunyi wahyu
yang pertama kali turun “bacalah”. Dengan membaca maka manusia akan memperoleh
banyak pengetahuan yang akan meningkatkan potensi akalnya. SDM atau manusia
unggul dalam pandangan Al-Qur’an adalah manusia yang memiliki wawasan global (global mind-set).
Manusia
adalah makhluk yang ingin terus mengkaji dirinya. Manusia selalu ingin memahami
kebermaknaan dirinya. Manusia dianugrahi akal (fitrah berpikir) oleh Allah
sehingga bisa menciptakan berbagai kreasi pemikiran, yang kemudian melahirkan
beragam teori dan ilmu pengetahuan
3. Potensi semangat hidup,
dalam menjalani hidup haruslah dilakukan dengan semangat. Semangat yang lemah
akan menurunkan potensi yang dimiliki manusia. Kelemahan semangat hidup juga akan
berpengaruh dalam kesehatan diri manusia karena akan mempengaruhi mood (suasana
hati). Mood yang jelek akan menghasilkan energy negative pada manusia yang akan
berdampak merusak potensi unggul yang kita miliki
4.
Potensi
Qalbu, qolbu/hati merupakan kekuatan untuk menata
kehidupan kita. Hati yang bersih akan membawa akhlak mulia. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya dalam tubuh (manusia itu) ada
segumpal daging. Apabila daging itu bagus maka baguslah seluruh tubuh manusia
itu dan apabila jelek (rusak) maka rusaklah seluruh tubuh manusia itu.
Ketahuilah itu adalah hati (qolbu).” (al-Hadis).
Jadi itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan potensi unggul yang telah Allah SWT karuniakan pada diri kita
So kira – kira kita sudah termasuk unggul belum ya ??
(Doc. Hukormas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar