Mengembangkan Sikap Empati
Narasumber : Ardiansyah, SKM. M.M (RSMH Palembang)
Empati adalah emosi
yang berbeda dengan rasa iba dan simpati. Manfaat empati tidak hanya sekedar
untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain, tetapi juga membantu
mengatur emosi dan membentuk nilai-nilai moral.
Tidak semua orang
memiliki tingkat empati yang sama, ada yang mudah untuk berempati dengan orang
lain dan ada pula yang kesulitan untuk bisa menempatkan diri di posisi orang
lain. Empati adalah hal yang tidak dimiliki seseorang dan terkadang membutuhkan
latihan untuk bisa dikembangkan atau ditingkatkanosi dan membentuk nilai-nilai
moral.
Empati adalah
kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang
luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong
sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa
yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang
lain (wikipedia, 2021)
Empati yang dimiliki
seorang perawat merupakan kemampuan dan upaya perawat untuk memasuki kehidupan
seorang pasien, untuk melihat dan merasakan perasaan pasien serta memahami
makna perasaan tersebut bagi kehidupan pasien sehingga terjalin hubungan yang
terapeutik antara perawat denga pasien. Oleh karena itu memiliki sifat empati
sangat dibutuhkan seorang perawat, selain untuk menjalin hubungan yang baik
dengan pasien, empati juga diperlukan untuk mempermudah menggali permasalahan
pasien, yang nantinya berguna untuk dapat mempercepat proses penyembuhan
pasien.
Empati seorang
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan akan mempengaruhi kualitas
pelayanan keperawatan. Perawat yang memiliki rasa empati yang baik dalam
dirinya akan mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengerti emosional yang
sedang dialami pasien serta memberikan respon yang tepat terhadap emosional
tersebut. Namun saat ini banyak terdengar keluhan-keluhan pasien dan keluarga
tentang buruknya pelayanan keperawatan di rumah sakit. Keluhan yang sering
terdengar mengenai sikap dan tindakan perawat yang mengecewakan dan tidak
berempati misalnya, perawat sering marah-marah, tidak sabar, kurang perhatian,
kurang tanggap, tidak mengerti kebutuhan pasien, kurang terampil, tidak
memberikan rasa nyaman pada pasien, dan sebagainya (Butarbutar & Fathi, 2018)
Penelitian Damaiyanti,
2008 (dalam Hasim, dkk, 2018) menyatakan
bahwa apabila perawat mampu melakukan hubungan interpersonal dengan pasien
secara baik serta memberikan perhatian yang penuh maka kepuasaan pasien akan
meningkat sehubungan dengan hal tersebut.
Dari hasil penelitian
oleh Hasim, dkk 2018 didapatkan hasil ada hubungan antara persepsi pasien tentang
empati perawat dengan kepusaan pasien, dimana empati perawat yang dinilai
perawat mendengar keluhan pasien, memberikan komentar terhadap apa yang dirasakan
pasien, menjelaskan cara mengatasi masalah pasien, memberikan informasi yang
jelas pada pasien, menjelaskan pada pasien dengan kata kata sendiri, berbicara
dengan suara yang lembut, memelihara kontak mata, melayani dengan penuh
kesabaran dan menghargai dan menghormati pasien akan meningkatkan kepuasaan
pasien (Damaiyanti, 2008 dalam Hasim, dkk 2018)
Mengapa sikap empati itu penting? Beberapa alasannya
adalah:
a. Lebih
mudah bekerja sama dengan orang lain
b. Mudah
membangun pertemanan bahkan persahabatan
c. Berpengaruh
dalam pengambilan keputusan moral
d. Berani
mengambil sikap ketika orang lain mendapat perlakuan tak adil
Cara mengembangkan
sikap empati
Para peneliti
meyakini bahwa seseorang bisa memprioritaskan dan juga meningkatkan rasa empati
dalam dirinya. Beberapa caranya adalah:
1. Berkumpul
dengan orang yang berbeda
Penting
untuk keluar dari zona nyaman dan berkumpul dengan mereka yang berbeda. Entah
itu perbedaan latar belakang, kemampuan sosial ekonomi, etnis, kesempurnaan
fisik, dan lainnya. Orang yang banyak menghabiskan waktu dengan mereka yang
berbeda akan memiliki rasa empati lebih besar. Ini adalah bentuk penerimaan
terhadap perbedaan dan bukannya menonjolkan bahwa diri sendiri berbeda dengan
orang lain.
2. Menjadi
pendengar yang baik
Tidak
semua orang bisa menjadi pendengar yang baik. Sikap empati tentu berperan
penting ketika berada di posisi ini. Sadari betul bahwa ketika ada orang
bercerita tentang kesulitan yang dihadapinya, tugas pendengar adalah
mendengarkan, bukan untuk memberi jawaban.
Tugas
utama Anda adalah mendengarkan ceritanya, bagaimanapun caranya orang tersebut
mengekspresikan emosinya. Mau menyisihkan waktu dan mendengarkan curahan hati
orang lain adalah bentuk empati yang nyata.
3. Posisikan
diri menjadi orang lain
Meski
mustahil bisa memposisikan diri seperti orang lain secara 100%, setidaknya
cobalah membayangkan jika Anda ada di posisi tersebut. Bayangkan jika Anda yang
mengalami hal itu. Pola pikir seperti ini akan membantu membentuk sikap empati
sekaligus rasa solidaritas untuk bersama-sama merasakan apa yang mereka hadapi.
4. Tertarik
dengan sekitar
Contoh
sikap empati adalah ketika seseorang dengan tulus mau mengajak bicara orang
asing yang duduk di sebelahnya saat di pesawat atau bus. Bukan untuk
menginterogasi, namun orang yang memiliki sikap empati tinggi menganggap orang
lain lebih menarik ketimbang dirinya sendiri.
Di
sinilah sikap empati membuat seseorang mau melihat dengan kacamata lebih luas
terhadap apa yang terjadi di dunia. Topik yang dibicarakan tentu bukan basa
basi tentang cuaca, namun memahami perspektif dari kacamata orang lain. Tak
mudah melakukan hal ini karena perlu keberanian.
5. Mulai
perubahan sosial
Sikap
empati yang terakumulasi bahkan bisa mewujudkan perubahan sosial dan aksi yang
besar. Ini bisa terjadi ketika orang dengan sikap empati tinggi berinisiatif
melakukan aksi sosial atau berkumpul dengan sesama orang yang memiliki sifat
yang sama. Tidak menutup kemungkinan, buah dari pemikiran orang-orang dengan
empati ini dapat mengubah dunia.
6. Imajinasi
tanpa batas
Orang
yang memiliki sikap empati tinggi juga tak akan segan berimajinasi tanpa batas.
Tentunya, ke arah perubahan dunia yang lebih positif. Contoh sikap empati
ketika mengampanyekan pemanasan global, orang yang empati tak ragu memposisikan
diri untuk membaca perspektif perusahaan minyak yang belum terbarukan.
Contoh
sikap empati bisa dimulai dari hal-hal sederhana, tak selalu yang bersifat
muluk-muluk dan fenomenal. Anak-anak bahkan sudah bisa menanamkan rasa empati
lewat apa yang diajarkan orangtua atau orang terdekat mereka. Hal yang lebih
rumit adalah menjaga agar sikap empati ini tidak luntur.
Sikap
empati bisa diaplikasikan di tiap konteks hubungan dengan orang lain. Mulai
dari atasan kepada bawahan, pertemanan, kekerabatan, dan banyak lagi.
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Empati,
diakses 16 April 2021
https://www.sehatq.com/artikel/cara-mengembangkan-sikap-empati-yang-baik-bagi-diri-sendiri-dan-orang-lain,
diakses 16 April 2021
Hasim , dkk, 2018, Hubungan Persepsi Pasien Tentang Empati
Perawat Dengan Kepuasaan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rsud Sleman Yogyakart, Prodi
S1 Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta 2 Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jurnal ISSN : 1978-5755 Vol. 7 No.1 Maret- 2018
(Doc.Hukormas
RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar