Senin, 01 Maret 2021

Tusuk Jarum Sebagai Upaya Awal Tatalaksana Stroke

 Tusuk Jarum

Sebagai Upaya Awal Tatalaksana Stroke

Narasumber : dr. M Ramadhandie Odiesta



Deteksi awal penyakit stroke sengaja dipopulerkan dikalangan masyarakat, agar masyarakat dengan mudah mengenali gejala utama penyakit stroke yang biasa disingkat dengan SeGeRa, yaitu “Se” senyuman yang secara tiba tiba menjadi tidak simetris, “Ge” Gerakan satu sisi yang secara tiba tiba hilang, dan “Ra” Bicara yang tiba tiba menjadi pelo atau tidak bisa berbicara. Upaya untuk mengedukasi masyarakat ini sudah dilakukan secara gencar baik melalui aplikasi sosial media, flyer, koran, Televisi, aplikasiobrolan seperti WhatsApp dan lain sebagainya.

Namun diantara upaya menyebarkan edukasi masyarakat melalui aplikasi obrolan, begitu pula dengan berita berita HOAX yang berasal dari sumber “antah-berantah” menyatakan bahwa tatalaksana awal sakit stroke adalah dengan menusukkan jarumke 10 jaritangan, yang hal ini tentu menjadi polemic besar dikalangan masyarakat terutama masyarakat dengan pendidikan rendah yang cenderung mudah sekali menjadikan pedoman.

Tidak sedikit laporan yang kami dapatkan saat menerima penderita yang sudah terbukti sakit stroke yang sudah dilakukan CT Scan kepala melakukan hal ini, bahkan secara terang-terangan ada yang mengakuinya dalam kondisi dirawat di bangsal salah satu rumah sakit. Keluarga penderita mengatakan bahwa, tidak ada salahnya mencoba. Padahal, jarum yang digunakan belum tentu jarum yang steril yang berpotensi untuk menimbulkan infeksi.

Masyarakat secara luas justru perlu tahu bahwa untuk mengobati penyakit stroke adalah dengan segera membawa penderita ke Rumah sakit, semakin cepat ditangani di rumah sakit maka akan memungkinkan penurunan angka kecacatan dan kematian akibat penyakit stroke. Tidak perlu melakukan eksperimen apapun, atau memberikan obat apapun cukup membawa penderita segerake unit gawat darurat rumah sakit.

Penanganan pertama penyakit stroke adalah dengan menjaga patensi jalan napas dan kestabilan sirkulasi darah penderita. Jika tidak sadar, penderita dibaringkan di tempat yang aman, dan tubuhnya diposisikan menghadap kesamping kiri untuk mencegah masuknya cairan kesaluran pernapasan. Lalu, segera panggil pertolongan untuk membawa ke unit gawat darurat terdekat.

Mereka yang bijaksana adalah mereka yang bertanya kepada ahlinya, dengan demikian akan banyak sekali hal-hal buruk dapat terhindarkan. Bijaksanalah dalam membaca pesan berantai, apalagi turut dalam menyebarkanya.

( Doc Hukormas RSMH )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)

  PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)   Rumah sakit    merupakan fasilitas umum yang keb...