Selasa, 30 Maret 2021

Perawatan Luka CDL Pada Pasien Cuci Darah Di Rumah

 



Perawatan Luka CDL

Pada Pasien Cuci Darah Di Rumah

Narasumber : Marlinda, AMK (RSMH Palembang)

Penyakit ginjal kronis merupakan salah satu penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Pasien penyakit ginjal kronis dapat bertahan hidup bila dilakukan tindakan cuci darah (hemodialisis atau peritoneal dialisis) sebagai pengganti fungsi ginjal.

Hemodialisis atau cuci darah adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang menggunakan alat khusus dengan tujuan mengatasi tanda dan gejala akibat penyaringan darah yg terjadi di ginjal (laju filtrasi glomerulus) yang rendah sehingga diharapkan dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Tindakan Cuci Darah memerlukan akses vaskuler. Catheter Double Lumen (CDL) merupakan salah satu akses yang paling sering digunakan. Adapun komplikasi penggunaan Catheter Double Lumen (CDL) ini adalah terjadi infeksi.

Infeksi pada kateter Cuci Darah terjadi karena banyak faktor. Tiga faktor yang berpengaruh terjadinya infeksi seperti yaitu kekebalan tubuh pasien terhadap bakterimia, banyaknya bakteri dan prosedur cuci darah.

Infeksi dapat terjadi pada pasien cuci darah yang terpasang CDL baik rawat jalan dan rawat inap karena kurangnya perawatan dan pengetahuan pada pasien dan keluarganya. Infeksi ini ditandai dgn luka yang kotor dan bernanah. Sebenarnya infeksi ini dapat dicegah apabila pasien dan keluarga dapat melakukan sendiri perawatan luka CDL secara mandiri dirumah dan tidak hanya mengandalkan perawatan luka CDL ketika pasien melakukan cuci darah di rumah sakit

Perawatan CDL juga sangat penting mengingat pemakaian CDL yang memakan waktu lama, kurang lebih 3 bulan sampai 1 tahun tergantung kesiapan pemakaian akses lain seperti cemino atau bisa jadi pemakaian secara permanen. Sayangnya, sejauh ini pasien dan keluarganya masih banyak yang belum memahami pentingnya perawatan luka CDL tanpa komplikasi dirumah secara baik dan benar walaupun sudah diberi pemahaman tentang pentingnya perawatan luka CDL dirumah. Masih saja ditemukan luka CDL yang kotor dan tidak terawat sehingga pasien sering menggigil dan demam saat melakukan cuci darah. Maka diperlukan peran serta perawat dalam memberikan penjelasan bagaimana cara perawatan luka CDL tanpa komplikasi secara baik dan benar untuk membekali pengetahuan pasien dan keluarganya ketika berada di rumah.

Mengacu pada perawatan luka sederhana tanpa komplikasi sesuai dengan SOP Perawatan luka CDL di instalasi Hemodialisis RSMH Palembang. Berikut langkah-langkah perawatan luka CDL secara baik dan benar

Persiapan alat yang dibutuhkan :

1.       Alkohol 70 %

2.       Betadine

3.       NaCl 0'9 %

4.       Kasa steril

5.       Plester

Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:

1.       Cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan tindakan

2.       Atur posisi kepala ke posisi bagian dada yang tidak terpasang CDL

3.       Buka penutup kasa luka dgn perlahan

4.       Bersihkan dengan menggunakan larutan NaCl 0.9 % dari arah dalam keluar dengan menggunakan kasa steril, gunakan alkohol apabila luka sangat kotor dan gunakan Betadine apabila ada rembesan cairan berupa nanah pada luka.

5.       Tutup luka dengan menggunakan kasa steril dan plester untuk merapatkan nya.

 

Setelah dilakukan perawatan sederhana maka selanjutnya ada ada beberapa treatment yang harus dilakukan oleh pasien yaitu jaga kateter dan balutan luka selalu dalam keadaan bersih dan kering, Balutan luka tidak perlu diganti setiap hari tapi harus diganti setiap sesi dialisis. Tetap melakukan aktivitas mandi seperti biasa jika sewaktu-waktu balutan luka kotor atau basah segera ganti. Pastikan kateter CDL terfiksasi dengan benar pada kulit, berikan tekanan pada exsite kateter. Jika area kateter terjadi perdarahan dan segera hubungi staf dialisis atau pergi ke rumah sakit terdekat.

Kapan pasien harus ke dokter?, Pasien dapat ke dokter bila terjadi keluhan nyeri pada luka, demam, menggigil, keluar cairan darah yang banyak pada luka Serta bila CDL keluar atau terlepas dari posisinya.

 

Referensi:

1.       SOP Perawatan CDL Instalasi Hemodialisis RSUP Dr.Mohammad Husin Palembang, Tahun 2019

2.       Perkumpulan Nefrologi Indonesia. 2017. Annual Report of Indonesian Renal Registry. Jakarta: PERNEFRI

3.       Trianto, Nyoman Semadi, Gde Raka Widiana. 2015.  Faktor Resiko Infeksi Kateter Hemodialisis Catheter Double Lumen Non Tunneled. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Denpasar Bali p 152-155

4.       Ma’ruf, Anang. 2018. Pelaksanaan Akses Vaskuler. Pertemuan Ilmiah daerah Jawa Timur. (http://ipdijatim.org/wp-content/uploads/2017/12/penatalaksanaan-akses-vaskuler.pdf, Diakses 11 juni 2019.

 

( Doc. Hukormas RSMH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)

  PERAN VIDEOTRON DI RUMAH SAKIT Narasumber : Akhmad Suhaimi, S.Sos, M.Si (Hukormas RSMH)   Rumah sakit    merupakan fasilitas umum yang keb...