Minuman Berkarbonasi
Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal
Narasumber : Ratna
Wati, AMK (RSMH Palembang)
Minuman berkarbonasi adalah minuman
yang mengandung gas CO2. Minuman ini diproses dengan cara penyerapan CO2 oleh
air atau larutan didalam sebuah tangki dengan temperatur rendah yang bertujuan
untuk memberikan rasa segar, mengembangkan aroma dan mencegah pertumbuhan
mikroorganisme di dalam minuman tersebut.
Komposisi dari minuman berkarbonasi
terdiri dari air, pemanis atau pemanis buatan, gas karbondioksida, zat aditif
(tambahan) untuk memberi citarasa, pewarna, asam fosfat dan kafein. Minuman
yang mengandung karbonat merupakan proses penginjeksian gas-gas CO2
(karbondioksida) ke dalam minuman sehingga memiliki penampakan
bergelembung-gelembung yang memberi kesan segar.
Minuman berkarbon yang memiliki kadar
asam fosfat tinggi menyebabkan peningkatan asupan fosfor dalam tubuh. Hal ini
menyebabkan penyerapan kalsium menjadi terhambat dan menyebabkan kalsium
menjadi tidak larut, sehingga mengakibatkan pengeroposan tulang, batu ginjal
dan gagal ginjal.
Penelitian yang dilakukan di negara
Amerika Serikat mengenai bahaya minuman berkarbonasi terhadap 3256 orang yang
mereka rutin mengkonsumsi minuman berkarbonasi minimal 2 kali sehari hasilnya
sebanyak 30% responden mengalami kerusakan ginjal dan penurunan fungsinya.
Pakar Gastroenterologi dari
Universitas Indonesia menyatakan mengkonsumsi minuman berkarbonasi oleh
seseorang dalam kondisi yang sehat dalam jumlah yang wajar tidak akan
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan. Disarankan mengkonsumsi minuman
tersebut dalam batasan normal dan tidak menjadikannya sebagai minuman
sehari-hari pengganti air putih sehingga tidak menimbulkan dampak buruk di
kemudian hari.
Maka dari itu mulai sekarang sayangi
ginjal anda. Minum minuman berkarbonasi jangan sampai berlebihan karena segala
sesuatu yang berlebihan tidak baik bagi kesehatan.
( Doc Hukormas RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar