Mengenal Penyakit Thalasemia
Narasumber : Meliyani
Okataria,AM.Kep (RSMH Palembang)
Pengertian Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan darah
yang diturunkan dari orang tua. Kelainan ini membuat penderitanya
mengalami anemia atau kurang darah.
Gejala Thalasemia
Penderita thalasemia akan mengalami anemia yang
membuat penderitanya merasa mudah lelah dan lemas. Gejala ini biasanya muncul
pada saat 2 tahun pertama kehidupan
Berdasarkan
klasifikasi klinis thalasemia terbagi menjadi tiga jenis:
1.thalasemia mayor
Thalasemia mayor adalah keadaan thalasemia
yang paling berat .kondisi thalasian mayor terjadi karena Gen penyanti
hemoglibin pada 2 alel kromosom
mengalamin kelainan.pasien membutuh kan tranfusi darah sejak tahun
pertama pertumbuhan pada pada rentang usia 6- 24 bulan dan kontiniu sampai
semur hidup.
2.thalasemia
intermedia
Thalasemia intermedia adalah sama seperti
thalasemia mayor,individu dengan thalasemia intermedia terjadi aklibat akibat
kelainan pada 2 kromosom yang menurun dari ayah dan ibu .
3.thalasemia minor
Thalasemia minor bisa juga di sebut pembawa
sifat,pembawa mutan,atau karier thalasemia yang tidak menunjukan gejala klinis
semasa hidupnya.
Penyebab Thalasemia
Thalasemia disebabkan
oleh kelainan genetik yang memengaruhi produksi sel darah merah. Kelainan
genetik ini diturunkan dari orang tua, dan tetap dapat diturunkan walaupun
orang tua tidak mengalami gejala.
Diagnosis Thalasemia
Thalasemia dapat
diketahui melalui gejala yang timbul, serta pemeriksaan yang dilakukan oleh
dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk melihat kelainan sel
darah merah dan kelainan genetik penyebab thalasemia.
Manifestasi klinis yang dapat di jumpai
sebagai dampak dari patologis penyakit pada thalasemia yaitu
anemia(Aisyi,2005;Hockenbery &Willson,2009)
Pengobatan Thalasemia
Thalassemia perlu
ditangani oleh dokter anak atau dokter ahli hemato-onkologi Pengobatan
thalasemia ditentukan berdasarkan tipe dan tingkat keparahan thalasemia.
Penderita thalasemia minor biasanya tidak membutuhkan penanganan khusus.
Sedangkan penderita thalasemia mayor membutuhkan penanganan berupa:
Transfusi Darah Berulang
Penderita thalasemia
mayor perlu melakukan tranfusi darah tiap beberapa minggu.
Transplantasi Sumsum Tulang
Prosedur ini dilakukan
untuk menggantikan sumsum tulang yang terkena thalasemia. Sumsum tulang yang
akan ditransplantasikan diambil dari pendonor yang sehat dan cocok dengan
penderita, agar sumsum tulang ini dapat menghasilkan sel darah yang normal
Operasi Pengangkatan Limpa
Prosedur operasi
pengangkatan limpa (splenektomi) dilakukan jika organ limpa sudah sangat
membesar, karena pembesaran organ limpa (splenomegali) akan memperparah anemia
yang dialami penderita. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Penderita thalasemia
perlu menjalani pola hidup sehat, dan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan
rendah lemak, sayuran, dan buah-buahan. Penderita sebaiknya membatasi makanan
yang menganduk zat besi seperti daging sapi dan ati ayam.
Komplikasi Thalasemia
Penyakit thalasemia
dapat menyebabkan komplikasi berupa gangguan tumbuh kembang, kerusakan tulang,
hingga penyakit jantung. Selain itu, penanganan thalasemia dengan transfusi
berisiko menimbulkan penumpukan zat besi dalam tubuh penderita.
REFERENSI
Rujito,Lantip.(2019).Thalasemia :genetika dasar dan pengolaan terkini
Purwokwerto:Universitas Jendral Soedirman
Moghadam,et al. (2016). Effects of Homecare Training on the Self-Efficacy
Patients with Beta Thalassemia Major. Materia Socio Medica, 28(5), pp. 357-60.
Ghosh, et al. (2014). Guideline for Screening, Diagnosis and Management of
Hemoglobinopathies. Indian Journal of Human Genetics, 20 (2), pp. 101-19.
NIH. National Heart, Lung, and Blood Institute. Thalassemias.
Miller, R. KidsHealth (2015). Beta Thalassemia.
( Doc Hukormas RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar