DIABETES YANG TIDAK TERKONTROL
BERUJUNG DENGAN HEMODIALISIS (CUCI
DARAH)
Narasumber: Lidyawati, AMK (Instalasi Hemodialisis)
Diabetes adalah penyakit kronis
yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah.
Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.
Glukosa yang menumpuk di dalam
darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai
gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul
berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.
"Diabetes menyumbang 25
persen dari penyebab gagal ginjal kronik. Hipertensi juga salah satu faktor
risiko namun masih diteliti karena tekanan darah tinggi juga bisa sebagai
komplikasi dari gangguan penyakit ginjal lanjut," kata dr.Dharmeizar,
Sp.PD, Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia dalam media edukasi dalam rangka
hari ginjal sedunia di Jakarta (6/3/12).
Penyakit ginjal kronik (PGK)
disebabkan karena hilangnya fungsi ginjal secara perlahan akibat meningkatnya
produk sisa dan cairan dalam darah, yang seharusnya dibuang oleh ginjal yang
normal melalui urin.
Diabetes termasuk penyebab utama
penyakit gagal ginjal. Ketika seseorang mengalami diabetes, pembuluh darah
kecil dalam tubuh akan terluka. Jika pembuluh darah pada organ ginjal terluka,
ia tidak mampu membersihkan darah dengan benar. Tubuh mungkin akan
mempertahankan lebih banyak air dan garam dari yang seharusnya.
Terkadang, seseorang dapat
menderita diabetes tipe 2 tanpa menyadarinya. Ini berarti kadar gula darah tinggi
yang tidak terkendali mungkin secara perlahan dapat merusak ginjal yang dipicu
dengan kerusakan glomerulus (pembuluh darah halus yang merusakan tempat
penyaringan darah di ginjal). Kondisi ini jika dibiarkan terus bisa menyebabkan
ginjal kehilangan kemampuan menyaring darah sehingga terjadi gagal ginjal.
Pada awalnya, satu-satunya tanda
adalah kadar protein yang tinggi dalam urine, tetapi ini tidak menunjukkan
gejala. Mungkin perlu waktu bertahun-tahun sebelum ginjal rusak parah, sehingga
menimbulkan gejala.
Gejala gagal ginjal yang bisa
terjadi akibat diabates mungkin termasuk: Retensi cairan berupa pembengkakan
pada kaki, pergelangan kaki, tangan atau mata, Kelelahan, Sakit kepala, Mual,
Muntah, Sesak napas, Meningkatnya kebutuhan untuk buang air kecil, Kebingungan
atau kesulitan berkonsentrasi Sesak napas Kehilangan selera makan Gatal yang
terus-menerus
Gagal ginjal kronik bisa
berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir. Jika ini terjadi maka ginjal
berhenti berfungsi dan pilihannya hanya hemodialisis (cuci darah) atau cangkok
ginjal. Agar tidak sampai terjadi komplikasi pada ginjal, pasien diabetes harus
disiplin mengontrol kadar gula darah dan tekanan darahnya. Selain itu pasien
juga harus menghindari obat-obatan yang bersifat nefrotoksik seperti obat
penghilang nyeri atau obat amniglikosid.
Referensi:
1. "Bagaimana Diabetes Bisa
Sebabkan Gagal Ginjal?",
https://health.kompas.com/read/2020/10/28/170000268/ Penulis : Irawan Sapto
Adhi
2. "Diabetes Juga Memicu
Gagal Ginjal Kronis", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2012/03/06/16010860/diabetes.juga.memicu.gagal.ginj
al.kronis.
3. American Diabetes
Association (ADA).(2014).
Foot Care Diabetic.Diakses dari
http://www.diabetes.org/living.withdiabetes/complication/footcomplication/footcare.htmltanggal08
Juli 2018 .
4. Boner G, Cooper ME.
Management of Diabetic Nephropathy. 2005. London: Martin Dunitz,Ltd
( Doc. Hukormas RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar